OJK: Tidak Cukup Banyak Ide Saja, Pelaku UMKM Juga Harus Bisa Terus Berinovasi

30 Agustus 2023, 16:11 WIB
Friderica Widyasari, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan.  /Instagram @fridericawidyasari /

JURNAL SOREANG - Dalam rangka meningkatkan daya saing dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggarisbawahi bahwa memiliki banyak ide bisnis saja tidak cukup.

Pelaku UMKM juga harus mampu terus berinovasi guna mengatasi tantangan dan meraih kesuksesan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari, dalam acara LIKE IT (Literasi Keuangan Indonesia Terdepan) #2 "UMKM Maju Investasi Tumbuh" yang berlangsung di Kalimantan Barat.

Baca Juga: Kendati Gagal Jadi Juara AFF U-23, Erick Thohir Tetap Berikan Perlakuan Berikut Pada Para Penggawa Garuda Muda

Friderica Widyasari mengungkapkan, "Apa sih challenge-nya dari UMKM di Indonesia? Yang pertama adalah rendahnya kapasitas UMKM itu sendiri. Idenya banyak, tapi mungkin secara inovasinya juga kurang."

Salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan sumber daya manusia, yang sering kali menjadi hambatan dalam mengembangkan ide-ide kreatif.

Selain itu, pengelolaan keuangan yang baik juga perlu terus didorong agar UMKM bisa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia U 17, Siapa Saja yang akan Main di Laga Kontra Korea Selatan? Ini Line Up-nya!

Tidak hanya itu, akses UMKM terhadap layanan keuangan juga masih terbatas. Friderica Widyasari menjelaskan bahwa baru sekitar 70 persen dari total 65 juta UMKM di Indonesia yang memiliki akses terhadap layanan keuangan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak pelaku UMKM yang belum dapat memanfaatkan potensi penuh dari layanan keuangan yang tersedia.

Masalah lain yang tengah dihadapi oleh UMKM adalah mengenai kebutuhan akan pendanaan tambahan.

Diperkirakan sekitar 46,6 juta UMKM memerlukan sumber pendanaan yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya.

Baca Juga: Drakor Han River Police Tayang Kapan? Ini Jadwalnya Lengkap dengan Nama Pemain

Namun, hanya sekitar 22,68 juta UMKM yang telah terdigitalisasi hingga Juni 2023.

Dalam rangka mengatasi tantangan ini, Friderica Widyasari menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi antara berbagai institusi terkait.

Selain itu OJK telah berupaya untuk bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Kolaborasi ini tentu diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan UMKM di wilayah tersebut.

Baca Juga: Cek Daftar Hari Penting Keagamaan di Bulan September 2023, Ada Maulid Nabi hingga...

"Kita tidak bisa memajukan UMKM Indonesia tanpa adanya sinergi dan kolaborasi antar institusi. Ini rasanya sudah memberikan suatu optimisme bahwa UMKM di Provinsi Kalimantan Barat ini akan terus bisa maju dan berkembang," kata Friderica Widyasari.

Pesan dari Friderica Widyasari mengingatkan kita akan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam mengatasi kendala dan mengoptimalkan potensi UMKM.

Menghadapi tantangan yang ada, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya memiliki ide-ide kreatif, tetapi juga kemampuan untuk berinovasi, memanfaatkan layanan keuangan dengan baik, serta bekerjasama dengan berbagai pihak demi kemajuan bisnis mereka. ***

 

 

 Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler