Indonesia Akan Dapat Bonus Demografi dengan Banyaknya Penduduk Muda, Begini yang Dilakukan Kemenaker

27 Juli 2023, 21:47 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, mendorong optimalisasi bonus demografi Indonesia dalam menyambut Indonesia Emas 2045. /Instagram kemenaker/

 JURNAL SOREANG - Bonus demografi adalah jembatan untuk mengantarkan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju, negara yang maju, dan sangat berpengaruh pada kawasan regional maupun global.

Jika mampu memanfaatkan bonus demografi maka optimis mampu mencapai Indonesia Emas tahun 2045.

 

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, mendorong optimalisasi bonus demografi Indonesia dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, Indonesia Emas adalah salah satu momen penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan Indonesia sebagai sebuah bangsa dan pembangunan di segala bidang.

"Bonus demografi adalah jembatan emas yang disediakan Allah Swt., Tuhan YME, untuk mengantarkan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju, negara yang maju, dan sangat berpengaruh pada kawasan regional maupun global," kata Ida Fauziyah saat menyampaikan Keynote Speech pada Kegiatan Kuliah Umum dan Pembekalan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2023.

 Baca Juga: Bonus Demografi Hanya Terjadi Sekali di Sebuah Negara, Erlangga: Bisakah Indonesia Memanfaatkan?

Adapun optimalisasi bonus demografi sebagaimana dimaksud adalah penduduk usia produktif harus memiliki keterampilan dan kompetensi untuk memenangkan persaingan.

"Jika kita mampu memanfaatkan bonus demografi maka kita optimis kita mampu mencapai Indonesia Emas tahun 2045," katanya.

Ida Fauziyah mengatakan, selain optimalisasi bonus demografi, capaian Indonesia Emas 2045 semakin optimistis dengan melihat perbaikan kondisi ketenagakerjaan pasca pandemi.

 

"Namun kita harus terus waspada, bekerja keras dan cerdas untuk menjaga momentum ini, karena masih ada beberapa tantangan untuk mengoptimalkan bonus demografi," jelasnya.

Beberapa tantangan tersebut, sebut Ida, di antaranya adalah berdasarkan prediksi ILO, saat ini tenaga ahli Indonesia baru mencapai 10,7% atau setara 13 juta orang dari 113 juta penduduk usia produktif.

Kemudian berdasarkan Asian Productivity Organization (APO), produktivitas per tenaga kerja Indonesia masih relatif rendah. Karena dari 10 orang yang bekerja, 6 di antaranya berpendidikan SMP ke bawah.

 Baca Juga: Indonesia Dapat Bonus Demografi, Partai Pun Harus Berubah dengan Merangkul Kalangan Muda

Selanjutnya, berdasarkan Sakernas Februari 2023, penduduk produktif cenderung bekerja pada pekerjaan tersier, informal, dan jenis pekerjaan berkala.

Selain itu, dinamika dunia usaha dan industri di era 4.0 turut memunculkan jenis-jenis pekerjaan baru serta menghilangkan sejumlah jenis pekerjaan lama.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler