Lawan Pencurian Upah, SPN Ajak Serikat Pekerja di Seluruh Dunia untuk Adukan PHK Massal Kepada OECD

1 Maret 2023, 06:59 WIB
Ilustrasi pabrik garmen. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada pekerja garmen marak terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. /Spn/

JURNAL SOREANG – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada pekerja garmen marak terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Berbicara mewakili Indonesia pada kampanye untuk menolak pencurian upah, Iwan Kusmawan mengajak serikat pekerja di seluruh dunia untuk melakukan gugatan atas maraknya PHK ini kepada OECD.

Pada 27 Februari 2023 lalu, Asia Floor Wage Alliance (AFWA) dan Global Labour Justice - International Labour Rights Forum (GLJ-ILRF), meluncurkan kampanye untuk melawan pencurian upah atau #FightTheHEIST.

 Pada rilis yang diberikan kepada media, sejak tahun 2020, AFWA dan GLJ-ILRF telah berusaha meminta pertanggungjawaban merek fesyen secara hukum atas hilangnya upah yang dialami pekerja garmen sejak pandemi Covid-19 kepada 15 perusahaan merek besar.

Karena tak mendapatkan tanggapan positif dari pihak perusahaan merek tadi, maka AFWA bersama bekerja sama dengan 18 serikat pekerja garmen dan sepatu di enam negara Asia.

Yaitu Bangladesh, Pakistan, India, Sri Lanka, Indonesia dan Kamboja meluncurkan kampanye untuk melawan pencurian upah tadi.

Baca Juga: Pandemi Usai: Zoom PHK 1.300 Pekerja, Dampak Pertemuan Online Kian Merosot

Iwan Kusmawan sebagai DPP SPN ketua bidang hubungan internasional dan jaringan membeberkan fakta bahwa telah terjadi PHK terhadap 6.000 pekerja garmen di Vietnam yang memiliki hubungan dengan Nike, perusahaan fesyen Amerika Serikat.

Iwan Kusmawan pun mengajak serikat pekerja di seluruh dunia untuk melakukan gugatan terhadap pabrik pemasok ternama seperti di Nike kepada OECD.

Sekedar informasi, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), adalah sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas.

 

“ Kami di SPN berusaha menggalang kekuatan pekerja pabrik pemasok ternama seperti NIKE disini, dan memanggil para pekerja di Asia untuk bangkit melawan melalui kampanye “Lawan Pencurian” ini/, kami pun memanggil pemimpin serikat pekerja untuk menyatukan keberanian dalam mengadukan atas pelanggaran HAM dan perampasan upah para pekerja semasa krisis yang terjadi di penjuru negara produksi di ASIA kepada OECD/,” ujar Iwan Kusmawan, pada sesi konferensi pers yang digelar pasca peluncuran kampanye melawan pencurian upah, pada Selasa, 28 Februari 2023.

Iwan Kusmawan yang kini  menjadi perwakilan dari Indonesia pada saat konferensi pers tadi.

Iwan pun membeberkan persatuan serikat pekerja di seluruh dunia ini penting untuk memberi tekanan kepada OECD atas masalah PHK yang dilakukan oleh Nike dan semua perusahaan yang berhubungan.

Baca Juga: PHK Sepihak Puluhan Karyawan, Begini Klarifikasi RS Unggul Karsa Medika Margaasih Bandung

“Persatuan serikat pekerja ini penting agar didengar oleh pihak OECD. Ketika serikat pekerja bersatu, gerakan ini lebih kuat jika dilakukan bersama-sama,” tegas Iwan Kusmawan ketika menjawab pertanyaan dari pewarta.

Pada pertengahan bulan Februari 2023 lalu, terjadi PHK terhadap 6.000 pekerja garmen di PouYuen Vietnam, unit dari Pou Chen Group yang berbasis di Taiwan. PouYuen Vietnam menjadi mitra dari Nike dalam hal pengadaan pakaian dan alas kaki.

Khusus di Indonesia, AFWA sendiri memantau 8 perusahaan garmen di Indonesia selama tahun 2022 lalu. AFWA mengklaim 8 perusahaan tadi belum menyelesaikan tuntutan upah selama pandemi Covid-19 lalu. Bahkan, 3 dari 8 perusahaan tadi, melakukan pelanggaran upah minimum.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler