JURNAL SOREANG – Korban robot trading Fahrenheit masih terus berjuang mencari keadilan bersama sang kuasa hukum, Oktavianus Setiawan.
Kuasa hukum korban robot trading Fahrenheit, Oktavianus Setiawan mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat ke Komisi VI Dewan perwakilan Rakyat (DPR) untuk meminta audiensi.
Surat itu dilayangkan oleh kuasa hukum korban robot trading Fahrenheit, oktavianus Setiawan atas permintaan para korban.
Sementara surat yang ditujukan untuk Komisi VI DPR RI tersebut telah dikirimkan pada Jumat, 15 April 2022 lalu.
“Kami para korban sedang meminta audiensi dengan Komisi VI DPR, kami rencana akan bongkar-bongkaran,” katanya, saat dihubungi JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 16 April 2022.
Selain itu, Oktavianus Setiawan juga menjelaskan bahwa ia menemukan bukti salah satu perusahaan yang ada di robot trading Fahrenheit memiliki izin Bappebti.
Oktavianus Setiawan menemukan ada yang berubah di dalam akun MT4 Fahrenheit milik kliennya, khususnya yang berinvestasi di Lotus International menjadi Prudent International Berjangka yang memiliki izin Bappebti.
Baca Juga: Mengejutkan! Thierry Henry Ungkap Siapa Cristiano Ronaldo Asli yang Sebenarnya
Dijelaskan bahwa Prudent International Berjangka memang memiliki persetujuan perusahaan pialang dari Bappebti dengan nomor 009/BAPPEBTI/SP-PA/10/2020.
“Ada nomor izinnya, setelah kami cek memang terdaftar,” katanya.
Kemudian, lanjut Oktavianus, para korban menilai bahwa tindakan mengubah tampilan akun tersebut diduga dilakukan untuk menghilangkan jejak.
“Namun, menjadi blunder karena kami justru mengetahui bahwa Fahrenheit-Lotus-Prudent ternyata dikendalikan oleh oknum-oknum yang sama,” katanya.
Sementara soal Prudent International Berjangka, kata Oktavianus, pihak penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri sudah mendalaminya.
“Kami tidak mau mendahului Kepolisian, tapi kami yakin akan ada berita heboh, ada yang ditangkap, aset-aset yang disita, dan juga penambahan tersangka,” ungkapnya.
Dikabarkan dalam rencana pertemuan dengan Komisi VI DPR, para korban robot trading Fahrenheit juga akan membahas soal dugaan keterlibatan pimpinan Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI).
Baca Juga: 2 Pertandingan Kuda Hitam Terkuat di Piala Dunia 2022 Qatar yang Paling Ditunggu
Hal tersebut juga berkaitan dengan izin-izin, sehingga korban robot trading Fahrenheit menjadi lebih banyak yang tertipu, karena merasa yakin setelah melihat legalitasnya ada.
“Surat sudah dikirim, mungkin dalam waktu dekat ada tanggapan mengenai schedule-nya. Tapi kami sudah diterima dengan baik,” katanya.
Pihak oktavianus Setiawan pun telah memberikan bukti atas dugaan keterlibatan Ketua Umum AP2LI, Andrew Alister Susanto kepada pihak kepolisian.
Hingga saat ini korban robot trading Fahrenheit berharap agar para tersangka dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka perbuat.***