Berbeda dengan Produsen Retail Fashion Lain, Intip Model Bisnis Sukses Nan Unik yang Dipakai Zara

5 Januari 2022, 08:59 WIB
Foto: Seorang model laki-laki yang mengenakan rancangan busana berkelas dunia/youtube Dr. Indrawan Nugroho Zara Disrupsi Industri dengan Inovasi Fast Fashion /

JURNAL SOREANG - Koleksi yang dijual Zara menyesuaikan dengan budaya dan gaya dari orang-orang yang tinggal di sekitar lokasi toko.

Koleksi busana Zara di Dubai berbeda dengan apa yang Anda biasa temukan di Zara kota Milan.

Kalau kita lihat model bisnis dari para produsen dari retail fashion yang biasanya ada seperti ini :

1. Berdasarkan apa yang mereka lihat di Runway fashion show dunia.

Baca Juga: Berani Melawan Arus, Inilah Streategi yang digunakan Zara Untuk Memenangkan Persaingan di Industri Fashion

2. Mereka kemudian memprediksi itu apa sih yang diminati oleh pelanggan.

3. Kemudian berdasarkan prediksi itu mereka mendesain koleksinya untuk satu tahun ke depan.

4. Produksi dilakukan di perusahaan outsourcing yang biasanya ada di negara-negara berkembang.

5. Produk yang sudah jadi kemudian disimpan dulu di gudang sampai nanti waktu peluncurannya

6. Pada saatnya datang koleksi tersebut pun dikirim ke toko-toko mereka yang tersebar di seluruh dunia.

Baca Juga: Wow! Kai EXO Masuk Daftar 10 Ikon Fashion Terbesar 2021 Bersama Lady Gaga dan Zendaya, Ternyata ini Alasannya

7. kemudian mereka pasang iklan besar-besaran dan berharap prediksi mereka atas apa yang jadi minat pelanggan itu benar orang-orang jadi tertarik dan datang berbondong-bondong ke toko untuk membeli koleksi mereka.

Sayangnya tidak semua prediksi itu benar. Akhirnya banyak barang yang gak terjual dan akhirnya mereka stuck dengan inventory di gudang yang tidak bergerak.

Beberapa sumber melaporkan jumlah produk yang tidak terjual ini mencapai 30% dan dalam dunia ritel ini adalah malapetaka.

Dalam situasi seperti itu perusahaan punya dua pilihan, yaitu Markdown atau Write-off.
Jual dengan harga diskon atau musnahkan produknya.

Baca Juga: Terungkap, Ini Rahasia Zara Enggan Produksi Ulang Barang Best Seller dan Produksi Barang dalam Jumlah Kecil

Kedua pilihan tersebut jelas merugikan. Menjual barang dengan diskon itu bukan cuma mengurangi margin tapi juga akan merusak eksklusivitas brand yang sudah susah payah dibangun selama bertahun-tahun.

Itu sebabnya banyak brand besar memilih untuk memusnahkan produk-produk yang tidak laku. That’s is not good for the bisnis or the environment.

Dengan pendekatan fast fashion Zara dapat menghindari resiko tersebut sekaligus di saat yang sama menggenjot keuntungan secara dramatik.

Langkah yang dilakukan Zara adalah sebagi berikut:

1. Pertama Zahra tidak main tebak-tebakan

Baca Juga: Cerdas, Inilah Strategi yang dilakukan Zara untuk Memangkas Alokasi Anggaran Dana Iklan

2. Zara mengidentifikasi minat pelanggan secara Real Time

3. Manajer toko di Zara tidak hanya mengurus kasir dan stock bahkan

4. Manajer toko Zara secara teratur mengumpulkan umpan balik dari pelanggan dan mencari tahu apa yang dicari pelanggan

5. Ketika mereka datang di tokonya para staf toko juga bertindak layaknya tim forensik modern

6. Staf mereka menanyakan pendapat pelanggan tentang penawaran mereka saat ini termasuk alasan kenapa pelanggan mengembalikan barang.

Baca Juga: Gila! Mampu Tarik Kedatangan Pelanggan Hingga 17 Kali Dalam Setahun, Inilah Fakta Unik yang Dimiliki Zara

7. Para staf juga mengamati produk mana yang dicoba pelanggan, tapi kemudian dikembalikan.

Usaha keras semua itu dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang preferensi dari pelanggan mereka.

Lantas informasi tersebut dikirim setiap saat ke markas Zara di Spanyol.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Indrawan Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler