Network
JURNAL SOREANG - Sinergitas kebijakan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bandung tak hanya harus terjalin secara vertikan dengan Pemprov Jabar dan pemerintah pusat, tetapi juga secara horizontal dengan pemerintah kota/kabupaten di sekitarnya.
"Dari segi geografis kita beririsan dengan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut dan Kota Cimahi," kata Calon Bupati Nomor urut 2 Yena Iskandar Ma'soem dalam debat publik kedua Pilkada Kabupaten Bandung, Sabtu 14 November 2020.
Oleh karena itu, kata perempuan yang akrab disapa Teh Yena itu, jika Pemkab Bandung bersinergi dengan pemda lain di sekitarnya, maka mereka bisa bersama-sama menyejahterakan masyarakat di kawasan tersebut.
Baca Juga: Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Bandung: Pemekaran Kabupaten Bandung Timur Harus Terwujud
Selain itu, Teh Yena juga melansir bahwa penyelesaian masalah banjir juga sangat membutuhkan sinergitas serupa, karena Kabupaten Bandung merupakan daerah cekungan yang dialiri sungai dan anak sungai dari berbagai daerah lain seperti Kota bandung dan Kabupaten Sumedang.
Menanggapi pernyataan Teh Yena, Calon Bupati Nomor Urut 3 Dadang Supriatna mengaku setuju bahwa sinergitas dan intergrasi program antarwilayah adalah wajib.
Menurut saya harus ada komunikasi antarkepala daerah, termasuk juga untuk perubahan Renana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), harus dikoorinasikan agar terintegrasi. Hilangkan ego sektoral dan mengacu pada rencana pembangunan provinsi," ujar pria yang akrab disapa Kang DS itu.
Baca Juga: Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Bandung: KCIC Harus Diimbangi Antisipasi Dampak Lingkungan
Sementara itu Calon Wakil Bupati Nomor Urut 3 Sahrul Gunawan menambahkan, sinergitas kebijakan daerah harus terjalin secara vertikal dan horizontal.
