Tolak UU Omnibus Law, 939 Personel Gabungan Disiagakan

Sam
- 20 Oktober 2020, 18:11 WIB
Seorang pengunjuk rasa menawarkan air minum kemasan kepada blokade personel dari Brimob Polda Jabar saat melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law di jalan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa, 20 Oktober 2020.
Seorang pengunjuk rasa menawarkan air minum kemasan kepada blokade personel dari Brimob Polda Jabar saat melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law di jalan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa, 20 Oktober 2020. /Sam

Tak lepas dari aksi tersebut, Hendra pun mengucapkan banyak terima kasih kepada pada pengunjuk rasa untuk tidak melakukan tindakan yang anarkis selama aksi berlangsung.

"Kami pun berterima kasih kepada seluruh pengunjuk rasa dengan tidak melakukan tindakan yang anarkis selama melakukan aksinya. Sehingga dapat bekerjasama dan melaksanakan tugasnya masing-masing dan alhamdulillah tidak ada bentrokan sedikitpun." ungkap Hendra.

Baca Juga: Unjuk Rasa Kembali Di Gelar, Rekayasa Jalan Rancaekek Dilakukan

Terkait jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan selama aksi unjuk rasa, Hendra mengatakan, sebanyak 939 personel gabungan yang dilibatkan .

"Sebanyak 939 personel gabungan yang dilibatkan meliputi TNI Polri dan instansi terkait." imbuhnya.

Menurut informasi, bahwa aksi akan digelar selama tiga hari berturut-turut. Namun Hendra mengakui jika terjadi aksi selanjutnya, ia akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, dengan harapan tidak ada aksi kembali.

Baca Juga: Nah lho, Jawa Barat Tertinggi di antara 26 dari 34 Provinsi yang Pernah Terlibat Korupsi Sejak 2004

"Kita akan melihat perkembangan, itu kan baru informasi bahwa akan ada aksi selama tiga hari berturut-turut, namun kita akan mencoba berdialog dengan pihak pengunjuk rasa, apa sebetulnya keinginannya." ucap Hendra.

Karena menurut Hendra, kalau sudah sama-sama difasilitasi, maka cukup satu hari saja untuk melakukan aksi. Apalagi aksi yang dilakukan di tengah pandemi yang rentan menyebabkan kluster baru penyebaran virus corona.***

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x