Setahun Dilantiknya Jokowi, Buruh Kembali Berunjuk Rasa

Sam
- 20 Oktober 2020, 16:13 WIB
RATUSAN pengunjuk rasa berkumpul sambil memblokdae jalan Rancakek menuju arah Bandung saat melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang disahkan DPR RI di jalan raya Rancaekek, Kabupaten Bandung,  Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa yang dilakukan tersebut sekaligus bertepatan dengan satu tahun dilantiknya Presiden Joko Widodo dan wakilnya Mar'up Amin.
RATUSAN pengunjuk rasa berkumpul sambil memblokdae jalan Rancakek menuju arah Bandung saat melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang disahkan DPR RI di jalan raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa yang dilakukan tersebut sekaligus bertepatan dengan satu tahun dilantiknya Presiden Joko Widodo dan wakilnya Mar'up Amin. /Sam

JURNAL SOREANG - Aksi unjuk rasa yang kembali digelar oleh sejumlah organisasi buruh dan mahasiswa di sepanjang jalan Rancaekek menuju arah Bandung sepanjang enam kilometer, tetap menuntut dibatalkannya UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah disahkan oleh DPR RI.

Seperti yang dikatakan Ketua Persatuan Perjuangan Buruh (PPB) Kasbi sekaligus Jubir Front Rakyat Membatalkan Omnibus Law (FORMO), Rismanto, bahwa aksi unjuk rasa tersebut menuntut hal yang sama, yaitu agar pemerintahan Jokowi membatalkan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah disahkan oleh DPR RI.

"Hari ini adalah bertepatan dengan satu tahunnya pelantikan Jokowi MA (Maruf Amin) yang mana kita menuntut kepada pemerintah saat ini untuk membatalkan omnibus law. Di mana omnibuslaw itu sangat merugikan semua rakyat Indonesia." kata Rismanto.

Baca Juga: Unjuk Rasa Kembali Di Gelar, Rekayasa Jalan Rancaekek Dilakukan

"Di mana di antaranya di kluster tenaga kerja, sejumlah masalah normatif juga akan dikurangi bahkan ada yang dihilangkan nantinya. Untuk di mahasiswa juga adanya kampus merdeka, yang mana kegiatan kemahasiswaan akan dipantau, akan dihalang-halangi." imbuhnya.

Selain itu, aksi unjuk rasa direncanakan akan terus dilakukan hingga tanggal 22 Oktober 2020 di tempat yang sama dengan jumlah yang lebih banyak.

"Kita beritahukan akan melakukan aksi selama tiga hari yaitu tanggal 20 sampai dengan tanggal 22. Tapi nanti kita akan tunggu hasil evaluasi hari ini, besok apakah akan turus lagi atau enggaknya." kata Rismanto.

Baca Juga: Nah lho, Jawa Barat Tertinggi di antara 26 dari 34 Provinsi yang Pernah Terlibat Korupsi Sejak 2004

Rismanto menjelaskan bahwa aksi kali ini direncanakan akan menuju gerbang tol Cileunyi untuk menyampaikan pernyataan sikap terhadap pemerintah.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x