Ustaz Dudi Muttaqien: Setelah Ramadhan Jadi Hamba Allah Jangan Jadi Hamba Ramadhan Apalagi Hamba Cinta

- 6 Mei 2024, 10:53 WIB
Suasana siraman rohani Pemkab Bandung yang diisi Ustaz Dudi Muttaqien di Gedung M. Toha
Suasana siraman rohani Pemkab Bandung yang diisi Ustaz Dudi Muttaqien di Gedung M. Toha /BAZNAS Kabupaten Bandung /

JURNAL SOREANG - Ustaz H. Dudi Muttaqien menyatakan, selepas Ramadhan jangan sampai menjadi hamba Ramadhan.

"Kalau hamba Ramadhan, maka melaksanakan zakat, infak atau shalat malam karena Ramadhan. Setelah Ramadhan selesai, maka selesai juga ibadahnya," katanya.

Sedangkan kalau hamba Allah tidak akan dibatasi waktu maupun tempat. Kalau hamba Ramadhan tidak boleh apalagi menjadi hamba suami, hamba istri maupun hamba cinta atau bucin," katanya.

 

Ustaz Dudi juga menyatakan, wanita merupakan mahluk penjajah, sedangkan pria adalah yang terjajah.

"Wanita juga mahluk yang tak berperasaan. Untuk itu, suami menyerahkan semua penghasilannya kepada istri dan melayani istri dengan baik," ujarnya.

Ustaz Dudi mengimbau agar para ASN dan kaum Muslimin membiasakan untuk membagar zakat maupun infaknya yang bisa disalurkan kepada BAZNAS Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Hikmah Besar dari Ramadhan: Pahala Besar dan Jaminan Surga Bila Kita Merawat Orangtua yang Sakit

"Kita harus yakin bahwa harta yang kita zakatkan atau infakkan pasti tidak akan berkurang bahkan selalu bertambah," katanya yang merasa heran karena saat membersihkan rekening dengan infak ternyata banyak yang mengisinya lagi.

Sementara Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menyatakan, kasus Cicalengka dengan aksi kekerasan dan pembacokan harus menjadi perhatian tersendiri.

Dalam sambutan di siraman rohani (Siroh) ASN Pemkab Bandung di Gedung M. Toha, Senin 6 Mei 2024, Kang DS meminta agar aparat keamanan baik TNI dan Polri untuk membersihkan Kabupaten Bandung dari narkoba maupun obat keras yang disalahgunakan.

 

"Termasuk aparat desa dan kelurahan juga harus melakukan gerakan yang sama untuk membersihkan obat-obatan terlarang ini termasuk minuman keras," katanya.

Kang DS juga berpesan juga agar aparat tak segan membubarkan kerumunan para remaja di atas pukul 20.00 WIB.

"Karena adanya kerumunan ini menjadi bibit dari adanya kejahatan sehingga perlu diawasi dan ditertibkan," katanya.

Baca Juga: Umrah Ramadhan 2024: Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung Gandeng Zein Tour dan Bikers Bagikan Makanan Buka Puasa

Bupati Bandung juga merasa bersyukur karena Indonesia mewajibkan tiap warganya untuk memeluk agama tertentu.

"Apalagi di Kabupaten Bandung yang mayoritas Muslim harus bisa menjadi bagian dari upaya membekali masyarakat dalam menghadapi persoalan hidup," katanya.

Dia mencontohkan kondisi di Singapura yang banyak terjadi kasus bunuh diri bahkan anak-anak.

 

"Karena anak gak bisa memenuhi keinginan orangtua sehingga akhirnya memilih bunuh diri karena tak punya landasan agama yang kuat," katanya.

Acara dihadiri Forkominda, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta ribuan ASN mengikuti siraman rohani (siroh) yang digelar offline maupun online.

Acara dengan penceramah KH. Dudi Muttaqien juga dihadiri Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung H. Yusuf Ali Tontowi, Waka 1 Ustaz Jamjam Erawan, Waka 2 H. Abdul Rauf, Waka 4 H. Sarnapi dan Sekretaris BAZNAS H. Andris Fajar.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah