Artinya, tegas Kang DS, sekolah di Kabupaten Bandung sudah diwajibkan untuk mengajarkan pembelajaran ketiga muatan lokal tersebut kepada peserta didiknya.
Selain itu, secara pribadi Kang DS mengaku dirinya telah menggali seluk-beluk Bahasa Sunda yang hasilnya akan dia luncurkan menjadi sebuah buku pada Agustus 2024 mendatang.
“Buku ini saya harap dapat menjadi referensi yang berharga untuk pengembangan bahasa ibu, khususnya Bahasa Sunda di masa depan,” tegasnya.
Baca Juga: Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Seketeng, Kabupaten Sumbawa, NTB, Berikut Temuan Unik Presiden
FTBIN menurut Kang DS bukan hanya acara seremonial belaka, melainkan bagian dari riset dan pembangunan untuk menentukan arah kebijakan daerah selanjutnya. Meskipun membutuhkan pengeluaran besar yang dianggap sebagai investasi untuk masa depan.
Dengan adanya FTBIN, Kang DS berharap penguatan penggunaan bahasa ibu, pemerintah Kabupaten Bandung dapat menciptakan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan di masa depan.***