Network
JURNALSOREANG- Ratusan orang berkumpul di sebuah tenda kecil di pinggir jalan Kp. Cimaung Paeh, Desa Tanjung Wangi, Cicalengka. Akibat banyaknya warga sehingga kursi yang disediakan tak cukup sehingga sebagian warga memilih berdiri.
Kp. Cimaung Paeh sendiri merupakan wilayah yang termasuk tertinggal. Hanya ada satu jalan desa yang lebarnya hanya cukup untuk satu mobil. Kontur jalannya pun tanjakan cukup terjal.
Warga datang untuk mendapatkan bantuan paket sembako dari PMI Kabupaten Bandung bekerja sama dengan perusahaan makanan dan minuman.
"Akibat pandemi Covid-19 sehingga kemampuan daya beli masyarakat turun termasuk dalam membeli sembilan bahan pokok (sembako)," kata Ketua PMI Kabupaten Bandung, Achmad Kustijadi, saat dihubungi, Minggu, 27 September 2020.
Baca Juga: Terjalnya Perjalanan Menuju Kampung Legok Pego
Achmad menambahkan, warga masih tetap membutuhkan uluran tangan, namun seiring berjalannya waktu membuat bantuan paket sembako terlupakan.
"Untuk itu, PMI menggandeng tangan perusahaan makanan dan minuman memberikan bantuan sembako," katanya.
Paket sembako ini sebanyak 150 paket berisi beras, minyak goreng, teh, gula, kopi dan mi instan. "Paket sembako semoga bermanfaat bagi masyarakat karena sepertinya bantuan paket sembako sudah mulai banyak gak disinggung dalam pembicaraan," ujarnya didampingi Christiana Betty, Area Sales Manager Bandung Timur PT Nestle.
Baca Juga: Ada 1,5 Juta Warga Kabupaten Bandung yang Belum Masuk BPJS Kesehatan.
Bantuan paket sembako ini merupakan kedua kalinya setelah bantuan yang sama kepada warga di Kecamagan Ramcabali. "Selain bantuan paket sembako,PMI Kabupaten Bandung juga siap apabila ada permohonan untuk penyemprotan disinfektan, fogging atau pengasapan maupun pemeriksaan kesehatan," katanya.
Sedangkan Kepala Desa Tanjung Wangi, Rusmana mengatakan, mengucapkan terima kasih kepada PMI Kabupaten Bandung dan Nestle yang telah menyalurkan bantuan ini.
"Paketsembako ini sangat berarti bagi warga Desa Tanjung Wangi yang sekitar 35 persennya masuk kategori kurang mampu. Dari 1.940 kepala keluarga (KK), maka ada sekitar 745 KK yang masuk kategori miskin dan masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kabupaten Bandung," ujarnya didampingi Sekretaris Kecamatan Cicalengka, Cucu Hidayat.***
