"Mereka itu penyumbang devisa. Itu kan keren," kata Benny dalam keterangannya, Minggu siang.
Ia mengungkapkan, ada sekitar 4,8 juta PMI yang bekerja di luar negeri, dimana 1,8 juta diantaranya bekerja di Taiwan dan Hongkong.
Berdasarkan pengakuan mantan PMI yang hadir dalam sosialisasi tersebut, Benny menuturkan bagaimana sikap negara terhadap mereka.
"Mereka ini ada delapan orang ya. Mereka dulu mengaku negara dulu tidak pernah menghormati mereka. Negara melihat sebelah mata terhadap mereka," bebernya.
Terkait hal ini, Benny berharap PMI tidak lagi dipandang sebelah mata, mengingat mereka adalah salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara.
"Sekarang kita harus balik, mereka kita jadikan pahlawan. Pahlawan harus dihormati, pahlawan harus jadi inspirasi," tegasnya.