Ketua Pelaksana Anugerah LSF 2021, Joseph Samuel Krishna mengatakan, ajang ini adalah momen penting karena menjadi kesempatan bagi LSF untuk memberikan apresiasi kepada para pihak yang terkait dengan kerja LSF selama ini.
“(Penentuan) kategori kami ambil dari tahun sebelumnya dan ada yang baru diadakan tahun ini (Kategori Iklan Peduli Pandemi dan Lifetime Achievement). Kami berikan apresiasi komersil dan ILM yang peduli terhadap cara hidup sehat di masa pandemi,” jelas Joseph terkait kategori yang baru diusung tahun ini.
Baca Juga: UIN SGD Ikut Dalam Gerakan Budayakan Sensor Mandiri Kerja Sama dengan LSF
Sementara itu, tema yang diangkat tahun ini adalah “Cerdas Memilah dan Memilih Tontonan”. Tema tersebut dipilih sebagai wujud implementasi dari Budaya Sensor Mandiri yang sedang gencar disosialisasikan LSF.
“Harapannya dapat memicu pola pikir positif masyarakat dalam mendukung Budaya Sensor Mandiri sehingga tercipta kesadaran masyarakat akan tontonan yang sesuai dengan usia,” jelas Rommy.
“Sekarang tontonan bisa kita tonton (dari banyak media termasuk melalui gawai) dan banyak (konten) yang tidak tersensor. Makanya kami kedepankan agar masyarakat dapat melakukan literasi, masyarakat bisa memilih tontonan sesuai usianya. Kalau mereka dibekali pemahaman ini maka mereka akan tahu film yang cocok dan yang tidak, “ imbuhnya.
Senada dengan itu, Joseph mengatakan, tema yang diangkat ini terkait dengan upaya LSF yang sedang menyosialisasikan Budaya Sensor Mandiri. “Artinya bukan mengekang kreativitas namun bagaimana memilah tontoan sesuai klasifikasi usia,” ujarnya.
Selanjutnya, terkait periode penilaian, Joseph mengatakan bahwa untuk televisi berlangsung sejak 1 Januari 2020 s.d. 30 Juni 2021. Sedangkan untuk film bioskop, periode penilaian berlangsung sejak 1 Januari 2019 s.d. 31 Oktober 2021.
Adapun parameter penilaian adalah sebagai berikut. Penilaian untuk Kategori TV Peduli Budaya adalah yang memiliki konten yang menampilkan keanekaragaman dan kekayaan budaya bangsa, mengeksplorasi tema, konten, dan tradisi daerah, mengakomodasi bahasa daerah, dan sumber daya lokal.