Berpotensi Jadi Sumber Pangan Baru, Dinas Pertanian Kab Bandung Kaji Budidaya Jamur Raksasa Viral Cicalengka

- 6 Oktober 2021, 17:00 WIB
Berpotensi Jadi Sumber Pangan Baru, Dinas Pertanian Kab Bandung Kaji Budidaya Jamur Raksasa Viral Cicalengka
Berpotensi Jadi Sumber Pangan Baru, Dinas Pertanian Kab Bandung Kaji Budidaya Jamur Raksasa Viral Cicalengka /Handri/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mengkaji peluang budidaya jamur raksasa yang ditemukan di depan rumah warga di Cicalengka.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengirim sampel jamur tersebut untuk diteliti di Institut Teknologi Bandung.

"Kalau memang kandungan nutrisinya bagus dan aman, tahap keduanya kami akan kaji teknik budidayanya," ujar Tisna saat ditemui Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca Juga: 5 Cara Promosi Via Medsos yang Perlu Dihindari agar Usaha Sampingan Lancar, Paling Bahaya Nomor Satu

Tisna menambahkan, jamur raksasa tersebut memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi jika bisa dan aman dikonsumsi.

Soalnya berat satu tangkai jamur tersebut, mencapai 3,5 kilogram.

"Kalau ini bisa dibudidayakan, bisa jadi sumber pangan baru," ujarnya.

Baca Juga: Viral Jamur Raksasa di Cicalengka, Dinas Pertanian Kab Bandung Ambil Sampel untuk Diteliti

Tisna menambahkan, awal temuan jamur raksasa tersebut oleh warga pemilik rumah itu sendiri.

Seperti diketahui, warga tersebut adalah Safitri Gunawan (19), yang tinggal di Desa Babakan Peuteuy, Cicalengka.

Awalnya, Fitri dan orangtuanya menemukan empat jamur raksasa tumbuh di pekarangan rumahnya.

Baca Juga: Momen Kedekatan Sultan Hassanal Bolkiah dan Raja Malaysia, Sultan Abdullah, Saling Berikan Penghargaan

Namun satu jamur membusuk, sehingga tersisa tiga jamur saat Tisna dan staf Dinas Pertanian datang ke lokasi.

Satu dari tiga jamur raksasa tersebut lantas diminta untuk dikirimkan sebagai sampel dan diteliti di ITB.

Menuru Tisna, temuan jamur raksasa di rumah keluarga Fitri, sebenarnya bukan kali ini saja.

Baca Juga: Ini Jenis Jurus Sederhana yang Bisa Singkirkan Migrain

"Sudah tiga kali, setiap tahun mereka menemukan jamur raksasa itu tumbuh sendiri di halaman rumahnya," ujar Tisna.

Sementara itu peneliti ITB Prof I Nyoman Aryantha mengatakan, dari hasil penelitian sejauh ini, pihaknya mengetahui bahwa jamur tersebut bernama latin Phlebopus marginatus.

Biasanya, kata Nyoman, jamur seperti itu ditemukan di beberpa negara mulai Australia sampai China termasuk Indonesia.

Baca Juga: Diduga Jual Barang kepada Tersangka Garong Uang Rakyat E-KTP, KPK Periksa Mantan Direktur PT Sandipala

"Jamur ini biasa tumbuh di pangkal pohon Eucalyptus, flamboyan, mangga, nangka, dll. Sebagai ektomikorhiza namun juga dapat tumbuh mandiri tanpa inang tanaman," tutur Nyoman.

Ia menambahkan bahwa menurut literatur, jamur ini dapat berukuran raksasa dengan ukuran diameter tudung bisa di atas 70 sentimeter.

Tubuh buah yang paling besar pernah ditemukan berbobot 29 kilogram.

Baca Juga: Rizky Febian Pernah Diundang Nyanyi di Kerajaan Brunei Darussalam, Mengaku Dapat Pelayanan Mewah

Nyoman melansir, jamur jenis ini juga sudah bisa dibudidayakan di China.

"Jamur ini bisa dikonsumsi walaupun tidak direkomndasi karena rasanya tidak enak. Meski demikian di alam konon jamur ini menjadi makanan serangga termasuk tempat berkembang biak lalat," katanya.

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x