Ratusan Petani Porang Pertanyakan Keseriusan Pemkab Bandung dalam Program KUR Pertanian

- 26 September 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi para petani porang sedang mempersiapkan lahan untuk ditanami porang.
Ilustrasi para petani porang sedang mempersiapkan lahan untuk ditanami porang. /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sejumlah petani porang di Kabupaten Bandung mengeluhkan sistem dorongan permodalan yang diberikan pemerintah Melalui Bank Jabar Banten (BJB).

Ratusan petani porang, berharap Bupati Bandung secara serius mendorong program pemberdayaan pertanian porang di Kabupaten Bandung.

Keseriusan tersebut sudah terlihat, sebab, beberapa waktu lalu Bupati Bandung Dadang Supriatna melaunching program pemberdayaan pertanian porang di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Jadwal Shalat dan Imsakiyah Puasa Senin untuk Banten dan Sekitarnya, 27 September 2021

Hal tersebut dikatakan Aep Wahyudin salah satu petani porang, menurutnya, dirinya sangat menyambut baik program pemerintah untuk memperdayakan pertanian porang.

"Saya sangat mengapresiasi program pak Bupati Bandung, untuk memperdayakan porang. Alhamdulillah, ada sekitar 401 orang yang siap membudidayakan porang," kata Aep kepada Jurnal Soreang, Minggu 26 September 2021.

Aep menjelaskan, saat bupati Bandung melaunching program pertanian porang sekaligus memberi motivasi kepada para petani dengan merekomendasikan agar mendapat permodalan dari pihak BJB.

"Ratusan petani menyambut baik dorongan pak Bupati, dan sesegera melengkapi administrasi untuk mendapatkan tambahan permodalan," katanya.

Baca Juga: Berencana Berbisnis? Berikut 7 Ide Bisnis yang Cocok untuk Pemula, Peluang Usaha Rumahan dan Sampingan

Dari 401 petani, hanya beberapa orang yang mendapatkan dorongan modal dari BJB. Sehingga, sebagian besar menyampaikan aspirasi dan berharap ada kejelasan dari pihak bank atau pemerintah.

"Semua petani porang sudah memproses penambahan modal melalui program KUR BJB, dan direkomendasi pemerintah Kabupaten Bandung. Namun, mereka belum mendapatkan informasi pasti," jelasnya.

"Saya berharap sekaligus bertanya, sejauh mana sosialisasi BJB atas program tersebut. Sebab, dari 401 orang hanya 5 petani yang mendapatkan tambahan modal. Sementara, sisanya tidak diberikan keterang apa dan kenapa," akunya.

Aep menambahkan, pemberdayaan pertanian porang sangat positif karena ramah lingkungan. Oleh karena itu, beberapa daerah sudah berjalan dan juga mendapat dorongan dari pemerintah daerah sekitar.

Baca Juga: Amankan Bayi dari Paparan Covid-19, Ini yang Perlu Kamu Lakukan

"Kabupaten Bandung, daerah pertama yang membudidayakan porang. Tapi, perkembangannya sudah terlewat oleh daerah Subang dan Pangandaran. Karena, kerjasama BJB dan Pemkab daerahnya terjalin serius," katanya.

Oleh karena itu, dirinya bersama ratusan petani porang Kabupaten Bandung berharap pihak BJB dan Pemkab Bandung serius mendorong pemberdayaan porang sesuai dengan apa yang disampaikan Bupati Bandung.

"Saya harap pihak Pemkab Bandung menyampaikan informasi yang jelas agar mereka (Petani porang) tidak menunggu nunggu," katanya.

Lebih lanjut, Aep mengatakan, budidaya porang sangat bermanfaat secara positif. Selain pemberdayaan para petani, juga sangat baik untuk menjaga lingkungan.

Baca Juga: Begini Urutan Nomor Pertandingan di Piala Sudirman 2021

"Budidaya dan menanam porang harus menyesuaikan kondisi cuaca, sehingga para petani porang sangat berharap dukungan pihak Bank sesuai dengan program pak Bupati," tegasnya.

Hal yang sama dikatakan DS, koordinator petani porang, menurutnya, setelah dilaunching beberapa waktu, para petani porang memiliki Semangat yang kuat.

"Saya selalu membantu petani dalam mengurus administrasi persyaratan untuk pengajuan penambahan modal dari pemerintah,"

DS menegaskan, sejak awal dirinya sudah membantu agar program tersebut berjalan optimal. Namun, setelah proses BI Checking dan dilakukan survey belum ada lagi kabar.

Baca Juga: Kembali Singgung Isu HAM di Papua Saat Sidang PBB, Indonesia Nilai Vanuatu Hanya Pura-pura Peduli

"Biasanya kalau sudah survey, satu dua hari kemudian ada kabar, apakah pengajuan kridit petani itu disetujui atau tidak. Sehingga banyak petani yang mempertanyakan Keseriusan pemerintah," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x