Presiden Dukung Mahasiswa Kembangkan Potensi di Luar Kampus melalui Kampus Merdeka

- 16 Juni 2021, 14:38 WIB
Presiden Jokowi (kiri) mendukung kampus merdeka untuk pengembangan potensi para mahasiswa
Presiden Jokowi (kiri) mendukung kampus merdeka untuk pengembangan potensi para mahasiswa /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Program Kampus Merdeka dan Kampus Merdeka Vokasi adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan kesempatan bagi puluhan ribu mahasiswa berkegiatan di luar kampus yang melibatkan mahasiswa, dosen, industri, dan masyarakat.

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya mahasiswa mengembangkan kompetensi di luar kampus dengan melibatkan para pemangku kebijakan untuk menciptakan lulusan yang kompetitif di masa depan.

“Ini pentingnya pendidikan kewirausahan dan interaksi yang intensif dengan dunia usaha dunia industri  (DUDI) bagi lahirnya sebuah karya inovatif bangsa kita,” tegas Presiden yang disampaikan secara virtual pada acara Festival Kampus Merdeka, Selasa 15 Juni 2021.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia, Ini Persyaratan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Lebih lanjut, Presiden berharap para lulusan harus sangat kuat dedikasinya untuk kemajuan bangsa yang mencakup unsur kemanusiaan, toleransi, dan kebinekaan.

Kemudian, mereka harus memiliki karakter dan skills pembelajar yang kuat untuk memperbarui pengetahuannya. “Ini adalah watak yang tidak boleh ditawar,” tekannya.

Selain kemampuan akademik, berbekal teknologi dan jiwa enterpreneurship, para lulusan juga harus mempunyai kemampuan berinovasi sehingga dapat menjadi solusi atas problematika di masyarakat. Adanya keterlibatan industri pada pendidikan tinggi supaya para lulusan tidak hanya sekadar mengisi lapangan kerja namun juga mampu menciptakannya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021, Ini Link Daftar

Oleh karena itu, menjawab kebutuhan di masa depan untuk menciptakan SDM Indonesia yang unggul, Kemendikbudristek menyediakan beberapa program yang dapat diikuti mahasiswa.

Program itu adalah 15 ribu program magang bersertifikat, 5 ribu program studi independen, 160 program perusahaan dan organisasi kelas dunia/BUMN, 35 ribu kesempatan untuk berbakti melalui Kampus Mengajar, 20 ribu program pertukaran pelajar dalam negeri, dan seribu program pertukaran pelajar internasional.

“Ada delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus yang bisa dijalankan mahasiswa, yaitu magang/praktik kerja, proyek kemanusiaan, pertukaran pelajar, membangun desa, kegiatan wirausaha, penelitian/riset, Kampus Mengajar/Asistensi Mengajar, dan studi/proyek independen,” urai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Baca Juga: Kemendikbudristek Gelar Festival Kampus Merdeka dan Buka Kampus Mengajar Angkatan 2

Kampus Merdeka memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia kerja secara nyata.

Dari delapan semester di jenjang S-1, tiga semester diberikan hak pada mahasiswa untuk mencari pengalaman di luar prodi agar mereka mendapatkan skills dan ilmu yang berbeda di luar prodinya. Sementara untuk pendidikan vokasi di jenjang D1 hingga D3 diberi kesempatan yang sama, disesuaikan dengan lama waktu studinya.

“Belum pernah, dalam masa sejarah kita, mahasiswa punya opsi ini yang menyetarakan hal tersebut dengan kuliah 1-2 semester. Ini juga sebagai solusi dari keluhan universitas bahwa industri amat sulit berpartisipasi dalam pendidikan. Sulit menarik mereka (industri) dalam berbagai aktivitas ini. Sehingga dalam 1,5 tahun, tim Kemendikbudristek dan universitas-universitas telah menciptakan kerangka-kerangka program baru, sehingga untuk semester perdana kita luncurkan Kampus Merdeka,” ungkap Nadiem.

Baca Juga: Sempat Dirawat Karena Terpapar Covid-19, Ketua Presidium IPW Tutup Usia

Ada empat program unggulan yang akan didanai dan dijamin 20 SKS di tahun 2021, yaitu magang dan studi independen, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan Kampus Mengajar.

Mendikbudristek mengatakan, pemerintah pusat beserta universitas bekerja sama untuk mengeluarkan kebijakan Kampus Merdeka. Ia menegaskan tidak akan melepas sendiri mahasiswa dan universitas untuk mengimplementasikan konsep Kampus Merdeka.

“Kita (Kemendikbudristek) yang kerjanya lebih keras dari universitas sekarang. Kita yang bantu universitas mencari dan menciptakan program. Inilah filsafat yang dimaksud pemerintah bukan hanya regulator/pemimpin saja melainkan pemimpin yang melayani. Tugas pertama kita adalah melayani. dan Ini adalah bukti pelayanan kita kepada universitas-universitas,” tekannya.

Baca Juga: MenPANRB Terbitkan Surat, Mulai 1 Juli ASN Wajib Nyanyikan Indonesia Raya dan Baca Teks Pancasila

Dukungan pemerintah dari sisi pendanaan juga sebagai upaya untuk memastikan kemerdekaan akses pendidikan untuk siapapun termasuk yang berprestasi maupun yang memiliki keterbatasan dari sisi ekonomi.

“Ada uang saku dan biaya hidup selama magang, dan disubsidi penuh oleh pemerintah. Kita melakukan ini karena kita tidak ingin anak-anak terhambat hanya karena tidak punya biaya transportasi atau biaya hidup yang mungkin dia harus pindah ke kota besar dan dia tidak punya akses ke situ,” jelas Nadiem.

Kemendikbudristek telah bermitra dengan 160 perusahaan ternama, dengan pendekatan kerja kelompok dan kurikulum yang dirancang khusus untuk Kampus Merdeka.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x