Launching BEDAS 96, Bupati: Setiap Desa di Kabupaten Bandung Harus Sanggup Lakukan Mitigasi Bencana

- 16 Juni 2021, 03:07 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Launching Bedas 96 pelatihan Relawan Destama dan Pengukuhan FPRB di Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Juni 2021./Yusup Supriatna/Jurnal Soreang/
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Launching Bedas 96 pelatihan Relawan Destama dan Pengukuhan FPRB di Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Juni 2021./Yusup Supriatna/Jurnal Soreang/ /

JURNAL SOREANG-Bupati Bandung Dadang Supriatna melaunching BEDAS 96, untuk membentuk relawan bencana di setiap desa di Kabupaten Bandung.

Pembentukan relawan dilakukan dalam rangka membantu pemerintah sebagai upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana yang terjadi.

"Ini upaya mengurangi risiko bencana di 270 desa dan 10 kelurahan yang tersebar di 31 kecamatan. Pesertanya perwakilan dari masing-masing desa, sehingga nanti setiap desa memiliki SDM yang berkompeten melakukan mitigasi bencana," ungkap Bupati Bandung di sela acara pembukaan Pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa, 15 Juni 2021.

Baca Juga: Optimalkan Program, Adjo: BPBD Siapkan Dana BTT Untuk Perbaikan Rutilahu Terdampak Bencana

Bupati menuturkan, Mitigasi bencana dalam hal ini adalah, dilihat dari segi kerawanan. Di mana masing-masing daerah memiliki titik rawan bencana.

Wilayah rawan bencana kata Bupati, menjadi salah satu prioritas yang akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan juga program-program Pemkab Bandung ke depan.

"Salah satu contoh di Kutawaringin. Ada salah satu kawasan yang mengalami gempa tektonik, di mana sampai saat ini belum dilakukan pemindahan. Di sini pemerintah harus hadir, jangan sampai setelah terjadi baru hadir," papar bupati.

Baca Juga: Komitmen PKS Sigap Terhadap Bencana, Gun Gun Bersama Organisasi Kemanusiaan Tinjau Korban Banjir

Kang DS sapaan dari Dadang Supriatna menambahkan, contoh lainnya yakni di Kertasari. Dimana, masyarakat harus mendapat pemahaman dan edukasi supaya terhindar dari banjir bandang.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x