JURNAL SOREANG - Rendahnya budaya literasi secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas masyarakat, beban biaya kesehatan yang meningkat dan terus bertambahnya angka pengangguran.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang mengangkat tema “Penguatan Peran Sisi Hulu dalam Rangka Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Indonesia”, yang digelar oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan digelar secara hybrid daring dan luring, Kamis 10 Juni 2021.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpusnas RI Deni Kurniadi mengatakan, Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi pada 2030-2045.
Sementara kunci utama pendorong pertumbuhan ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengetahuan.
Dalam hal ini, perpustakaan memiliki peran dalam mendukung SDM yang berpengetahuan. menyatakan, peran perpustakaan yang semakin strategis, membuat tanggung jawab perpustakaan semakin besar termasuk pada bidang penulisan, penerbitan, distribusi bahan bacaan, regulasi, dan kesesuaian jumlah buku dengan kebutuhan masyarakat.
“Oleh karena itu, dalam penguatan peran sisi hulu, perpustakaan tidak dapat berjuang sendiri. Penguatan sisi hulu dan hilir merupakan tanggung jawab kita bersama. Perpustakaan harus berjejaring, dan bersinergi, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pihak, untuk memberikan perhatian, pada budaya literasi,” tutur Deni.
Baca Juga: Bupati Bandung Dadang M Naser meraih penghargaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI
Ia menambahkan, budaya literasi dapat mengantarkan sebuah negara menjadi negara dengan peradaban maju.