Gedung Labling! Semangat Hari Lingkungan DLH Optimalkan Pelayanan, Berikut Program Bupati Bandung

- 5 Juni 2021, 20:50 WIB
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung saat melakukan pengecekan air sungai yang diduga tercemar air limbah pabrik.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung saat melakukan pengecekan air sungai yang diduga tercemar air limbah pabrik. /Jurnal Soreang/Yusup Supriatna/Dok.DLH Kabupaten Bandung

JURNAL SOREANG - Pemerintah Kabupaten Bandung, berencana akan membangun gedung Laboratorium Lingkungan (Labling) yang terpisah dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna, menyatakan, gedung baru untuk Labling DLH diperlukan agar lebih representatif dan lebih optimal dalam memberikan pelayanan kebutuhan.

"Kita memang memiliki laboratorium lingkungan terbaik di Indonesia, tapi tempatnya masih menyatu dengan kantor pelayanan masyarakat di Kantor DLH. Maka rencananya di tahun 2022, kita akan bangun gedung lab yang terpisah dari Kantor DLH agar lebih representatif," kata Dadang Supriatna dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jurnal Soreang, Sabtu 5 Juni 2021.

Baca Juga: Khawatir Soal Idola K-Pop Sering Gonta-ganti Warna Rambut, Begini Penjelasan Penata Rambut Profesional K-Pop

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kang DS, Sapaan akrab Bupati Bandung menyebutkan, gedung lab juga harus lebih representatif, lebih luas dan lebih steril. sehingga perlu pemindahan tempat dari yang ada saat ini.

"Nanti kita juga akan perbaiki semua sistemnya, kaitan dengan limbah baik yang B3, maupun air permukaan, termasuk soal polusi udara. Kita optimalisasikan sehingga pencemaran tidak terjadi lagi di Kabupaten Bandung," tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kusuma menjelaskan, labling milik Pemkab Bandung saat ini statusnya sudah merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Menurut Asep, Labling ini berfungsi untuk uji analisa dan monitoring lingkungan. Penggunanya bukan saja untuk Pemkab Bandung, melainkan dari daerah lain atau pihak swasta yang belum memiliki labling.

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila Juga Bergema yang Digelar Siswa Sekolah Indonesia di Davao, Filipina

"Karena statusnya sudah BLUD dari yang tadinya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas, Pak Bupati memikirkan untuk pengalihan tempat labling ini," katanya.

"Hal itu, agar pelayanannya lebih optimal dengan gedung lab yang lebih representatif dan lebih luas. Apalagi kita memang punya labling milik pemda level kabupaten yang terbaik di Indonesia," tuturnya.

Asep mengakui labling milik Pemkab Bandung merupakan salah satu labling terbaik di Indonesia, dengan selalu mendapatkan predikat excellent dari lembaga penguji.

"Lab itu kan ada akreditasinya. Jadi, setiap tahun selalu ada surveilance, lab kita diakreditasi ulang oleh berbagai lembaga, salah satu yang menguji itu lembaga Profily dari Amerika Serikat, sehingga kita mendapat sertifikat akreditasi internasional," ungkap Asep.

Baca Juga: Pesan BTS Untuk Para ARMY Dibalik Lagu Butter, J-Hope: Kami Masih Mencintai Musik

Dari hasil akreditasi itu Lablink DLH Kab Bandung juga sudah tiga tahun berturut-turut selalu mendapat predikat excellent.

"Setiap tahunnya juga standarisasi SNI, ISO, SOP itu kita bisa pertahankan dan mendapat predikat excellent," imbuh Asep.

Saat masih berstatus UPTD, lanjut Asep, Labling DLH ini bisa mendatangkan pendapatan aseli daerah (PAD) karena ada pelayanan, dan tarifnya. Labling DLH ini terakhir bisa berkontribusi Rp1,7 miliar ke PAD.

"Namun setelah jadi BLUD, pemasukan dari pelayanan tidak lagi disetor ke kas daerah, tapi bisa menutupi biaya operasional lab, biaya akreditasi, pembelian bahan kimia, obat, biaya pemeliharaan, dan biaya personil," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x