Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan Bencana BPBD Kabupaten Bandung, Ecep Kusnadi membenarkan kejadian tersebut serta mengatakan bahwa sejumlah rumah terancam dari longsor tersebut.
"Sejumlah rumah warga terancam diantaranya, wilayah Desa Sadu 8 rumah dan Desa Sukajadi 10 rumah yang dihuni 66 warga dari 18 Kepala Keluarga (KK)." kata Ecep di lokasi longsor, Selasa (siang) 6 April 2021.
Ecep mengakui bahwa penanganan selanjutnya pihaknya telah memberikan saran dan himbauan kepada pemilik lahan untuk tidak melanjutkan penambangan di galian C tersebut.
"Kami memberikan saran kepada seluruh pemilik lahan agar tidak melanjutkan penambangan di galian C ini." kata Ecep.
Menurut penuturan Ecep bahwa galian C tersebut surat perizinannya sudah kadaluwarsa atau sudah tidak berlaku.
"Kalau pun galian tersebut dilanjutkan tentunnya akan membahayakan pemilik lahan dan warga sekitar." jelas Ecep.
Selain itu, Ecep pun menegaskan bahwa terjadinya longsor tersebut akibat dari adanya penambangan di galian tersebut.
"Ini akibat dari adanya penambangan atau galian, kemudian ini adalah daerah tebingan, tanah dan mungkin tehnik penambangan tanpa metode yang benar sehingga terjadi longsor." tegas Ecep.***