JURNAL SOREANG - Bencana banjir yang kerap terjadi di sejumlah wilayah di wilayah Kabupaten Bandung, seperti terjadi di Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Rancaekek, dan lainnya, tentunya menjadi konsentrasi khusus bagi pemerintah guna menanggulangi hal tersebut, yang dirasa hingga saat ini belum optimal.
Seperti untuk normalisasi daerah aliran sungai (DAS) Citarum berikut anak-anak sungainya, pembuatan kolam retensi di sejumlah titik, termasuk upaya penghijauan di daerah hulu, yang menghabiskan biaya mencapai triliuanan rupiah.
Menanggapi hal itu, Bupati Bandung terpilih, Dadang Supriatna (kang DS) menyatakan bahwa ia mepunyai salah satu solusi terbaik guna mengatasi banjir di Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Menparekraf Tinjau Langsung Penerapan Protokol Kesehatan CHSE di Bali
Bahkan kang DS menargetkan akan mengurangi kawasan banjir di Kabupaten Bandung dalam jangka waktu tiga tahun yakni dengan konsep bersama para pakar yang ahli di bidangnya.
“Saya sudah punya konsep bersama para pakar di bidangnya dari ITB, untuk mengurangi banjir di empat kecamatan, yaitu Rancaekek, Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot." kata Dadang.
Namun demikian, untuk wilayah Majalaya, ia mengakui belum terkonsep.
Baca Juga: Kini Deteksi Covid-19 Tak Perlu Alat. Cukup Dilakukan Guk Guk
"Majalaya belum ada konsepnya, karena memang Majalaya itu dataran rendah,” ungkap Kang DS, saat silaturahmi dengan Tim Relawan Bedas Rancaekek, di Kelurahan Kencana, Kecamatan Rancaekek, Sabtu 26 Desember 2020 kemarin.