5 Fakta Menarik Pilkada Kabupaten Bandung 2020 Selain Nama Dadang-Gunawan

- 10 Desember 2020, 18:40 WIB
DADANG Naser-Gun Gun GUNAWAN dan DADANG Supriatna-Sahrul GUNAWAN
DADANG Naser-Gun Gun GUNAWAN dan DADANG Supriatna-Sahrul GUNAWAN /Handri/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Memang masih dini untuk memastikan bahwa Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) akan menjadi pemenang Pilkada Kabupaten Bandung 2020.

Namun jika itu terjadi, maka ada sejumlah fakta unik dalam pergantian kepemimpinan di daerah ini.

Salah satunya adalah fakta di mana lagi-lagi Kabupaten Bandung akan dipimpin oleh pasangan Dadang-Gunawan.

Baca Juga: Beli Mobil Sportcar Rp51 Miliar, Hotman Paris harus Rela Antre

Ya, bupati Bandung saat ini adalah Dadang M. Naser yang akrab disapa Kang DN.

Jika pasangan Bedas menang, maka Bupati Bandung selanjutnya adalah Dadang Supriatna atau akrab disapa Kang DS.

Sedangkan untuk posisi wakil bupati, saat ini posisinya masih dipegang oleh salah seorang kader terbaik PKS Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan.

Baca Juga: Waspadai !!! Dampak La Nina, Pada Akhir Desember Curah Hujan Akan Meningkat

Jika Bedas menang, maka Gun Gun akan digantikan oleh Sahrul yang juga memiliki nama belakang Gunawan.

Selain soal nama bupati dan wakil bupati, sejumlah fakta menarik lain juga menarik untuk disimak.

Fakta itu terkait dengan konstelasi politik yang berkembang sejak penjaringan bakal calon hingga saat ini.

Baca Juga: Raih Prestasi di Akhir Masa Jabatannya, Inilah Warisan Dadang M. Naser untuk warga Kabupaten Bandung

Berikut fakta tersebut:

1. Pertarungan 3 Parpol Besar.

Sedianya, hampir semua pengamat menegaskan bahwa Pilkada Kabupaten Bandung akan menjadi pertarungan tiga parpol besar yaitu Golkar, PKS dan PDIP.

Baca Juga: Keunggulan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) di Pilkada Kabupaten Bandung Masih Stabil

Prediksi itu menjadi kenyataan karena memang 3 pasangan calon yang maju di Pilkada Kabupaten Bandung adalah Kurnia Agustina-Usman Sayogi (Golkar-Gerindra), Yena Iskandar Ma'soem-Atep (PDIP-PAN) dan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (PKB-Nasdem-PKS-Demokrat).

2. Calon Berbeda

Meskipun pertarungan parpolnya sesuai prediksi, namun persaingan Pilkada Kabupaten justru terjadi antara calon bupati yang berbeda dari prediksi awal.

Baca Juga: Keunggulan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) di Pilkada Kabupaten Bandung Masih Stabil

Sedianya, Dadang Supriatna menjadi salah satu 'jagoan' Golkar, namun ia terpaksa hengkang ke PKB karena DPP Golkar lebih Kurnia Agustina untuk diberi rekomendasi.

Sedangkan di PKS, bakal calon terkuat sebelumnya adalah Gun Gun Gunawan yang akhirnya tak bisa maju karena PKS kekurangan satu kursi.

PKS pun akhirnya banting setir mendukung Dadang Supriatna bersama PKB, Nasdem dan Demokrat.

Baca Juga: Usai Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi Siap Tangkap Habib Rizieq

Sementara itu PDIP sejak awal tetap konsisten untuk berkoalisi dengan PAN dengan mengusung Yena-Atep.

3. Perpecahan Koalisi

Salah satu faktor Gun Gun tidak dapat maju dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020 adalah pecahnya koalisi PKS-Demokrat.

Baca Juga: Tidak Mengherankan, Ini Faktor yang Membuat Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan Unggul di Pilkada 2020

Namun kedua parpol itu akhirnya kembali bersatu untuk memenangkan paslon Bedas yang awalnya hanya diusung PKB dan Demokrat.

Sedangkan PKB sendiri awalnya sempat sepakat untuk berkoalisi dengan Golkar dan Gerindra untuk mengusung Kurnia Agustina.

Namun dinamika yang terjadi membuat mereka memilih pecah kongsi dan mengusung Dadang Supriatna yang juga ikut hengkang dari Golkar.

Baca Juga: Saat Juru Parkir Dilatih Seni Negoisasi dan Etika Komunikasi

4. Pertarungan "Mantan"

Sejak awal, sorotan utama dalam Pilkada Kabupaten Bandung tertuju pada Golkar dan PKS.

Soalnya kedua parpol itu memiliki kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Bandung di mana Golkar meraih 11 kursi dan PKS 10 kursi.

Baca Juga: Curhat: Sudah Lulus Yudisium, tapi Gundah Melanda

Menariknya, persaingan itu sejak awal jelas diprediksi sebagai pecahnya koalisi Pilkada 2015 di mana Golkar dan PKS bergandeng tangan mengusung Dadang M. Naser dan Gun Gun Gunawan.

Namun secara formal, pasangan Dadang-Gun Gun sebenarnya maju dari jalur independen, karena saat itu DPP Golkar mengalami dualisme kepemimpinan yang mengakibatkan rekomendasi calon untuk pilkada terhambat.

Meskipun tak mengusung Gun Gun, persaingan Golkar tetap terjadi di Pilkada 2020 di mana Golkar mengusung Kurnia Agustina-Usman Sayogi dan PKS mengusung Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan.

Baca Juga: Kapolresta Bandung, Himbau Warga Tunggu Hasil Suara Resmi Dari KPU


5. Koalisi 4 Parpol dan Kekuatan PKS

Pertarungan untuk meruntuhkan hegemoni Golkar sebagai parpol terkuat di Kabupaten Bandung selama ini, bukan hanya terjadi kali ini saja.

Pada Pilkada Kabupaten Bandung 2015, PKB dan Nasdem juga pernah berkoalisi dengan dua parpol lain yaitu PAN dan Hanura.

Baca Juga: Beli Mobil Sportcar Rp51 Miliar, Hotman Paris harus Rela Antre

Keempat Parpol itu mengusung paslon Sofyan Yahya-Agus Yasmin,.

Namun saat itu, raihan suara mereka hanya sampai 24,95 persen, kalah jauh dari duet Golkar-PKS yang mendukung Dadang M. Naser-Gun Gun Gunawan yang meraih 64,28 persen.

Namun kali ini, kekuatan PKS justru berlabuh bersama PKB dan Nasdem, yang juga menjadi koalisi 4 parpol bersama oleh Demokrat.

Baca Juga: Waspadai !!! Dampak La Nina, Pada Akhir Desember Curah Hujan Akan Meningkat

Alhasil, Koalisi 4 parpol tersebut saat ini masih unggul lewat paslon usungan mereka Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan dengan raihan suara sapai 56 persen.

Sedangkan Golkar yang kini berduet dengan Gerindra untuk mengusung Kurnia Agustina-Usman Sayogi, sementara masih tertinggal dengan raihan suara 31 persen.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah