GP Ansor Sepakat Ikuti Jumhur Kiayi pada Pemilukada Kabupaten Bandung 2020

Sam
30 Oktober 2020, 20:06 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut (tengah) menyampaikan pemaparannya saat konsolidasi internal GP Ansor Kabupaten Bandung di Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jumat, 30 Oktober 2020. /Sam

JURNAL SOREANG - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bandung rapatkan barisan di tubuh internal organisasi, terkait kontestasi Pemilukada Kabupaten Bandung 2020.

Hal itu tercetus dan merupakan kesepakatatan bersama saat acara konsolidasi internal GP Ansor di Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jumat, 30 Oktober 2020.

Bukan tanpa alasan, hal itu bertujuan agar GP Ansor Kabupaten Bandung tidak terpecah saat proses atau pun pelaksanaan Pemilukada berlangsung.

Baca Juga: Akibat Pandemi Kini Kebiasaan Wisatawan dalam Pesan Hotel Berubah

Wakil Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengatakan bahwa dirinya berharap tidak ada perpecahan di tubuh GP Ansor terkait partisipasi dalam kontestasi Pemilukada, khususnya di Kabupaten Bandung.

"Kita tidak ingin kontestasi politik ini membuat organisasi kita terpecah-pecah, maka saya sampaikan untuk rapatkan barisan dan mengikuti jumhur kiayi." kata Gus Yaqut.

Menurutnya bukan tanpa alasan, karena dengan mengikuti jumhur kiayi tersebut merupakan jaminan agar tubuh organisasi selamat.

Baca Juga: Akibat Pandemi Kini Kebiasaan Wisatawan dalam Pesan Hotel Berubah

"Tadi dikatakan katanya yang banyak kiayi-kiayi atau ulama yang jumhur disini mengikuti pasangan nomor 3, ya sudah ikuti yang itu saja," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Bandung, Ahmad Fathoni bahwa pada intinya GP Ansor terkait partisipasinya dalam situasi politik Pemilukada, tidak bisa menentukan sikap sendiri.

"Kemarin memang kita terlalu cepat mengambil keputusan, itupun hasil dari komunikasi, terus kita komunikasi ke pusat, kemudian pusat menyuruh konsolidasi maka hasilnya seperti yang dikatakan Gus Yaqut." kata Ahmad.

Baca Juga: Gunung Sinabung Masih Erupsi, Kubah Lava Makin Besar

Karena GP Ansor merupakan organisasi komando, kata Ahmad, maka terkait politik atau apapun harus menunggu komando.

"GP Ansor ini adalah organisasi komando, maka segala bentuk keputusan baik terkait politik atau apapun itu, harus menunggu instruksi komando." jelasnya.***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler