JURNAL SOREANG - Konsisten menyikapi dugaan tindak pidana korupsi di Kabupaten Bandung, Piar Pratama ketua umum KPK Jabar kembali datangi gedung KPK di Jakarta, Rabu 10 Januari 2024.
Maksud mendatangi gedung KPK di Jakarta, kata Piar untuk berkoordinasi dan menindaklanjuti laporan yang disampaikan KPK Jabar beberapa waktu lalu.
"Betul, hari ini saya berkunjung ke gedung KPK di Jakarta. Tujuannya, untuk berkoordinasi dan mempertanyakan perkembangan laporan dugaan korupsi di Kabupaten Bandung," kata Piar kepada Jurnal Soreang.
Piar mengatakan, setelah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan perwakilan KPK, ia menyampaikan apresiasi karena lembaga anti rasuah terus on trek menindaklanjuti laporan yang disampaikannya.
"Alhamdulillah, saya apresiasi kinerja KPK karena terus mengkaji bahkan siap ditindaklanjuti terkait laporan dugaan korupsi di kabupaten Bandung yang kami sampaikan," jelasnya.
Selain kepada KPK, Piar Pratama juga mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum (APH) di Kabupaten Bandung, karena selalu respon dan menindaklanjuti laporan dan pengaduan masyarakat.
"Ya, selain mengapresiasi KPK. Kami juga mengapresiasi kinerja APH di daerah, baik Polresta Bandung, Kejaksaan yang telah menindaklanjuti laporan yang kami sampaikan," katanya.
Baca Juga: Ada Berapa Sekolah Menengah Kejuruan di Rancaekek Kabupaten Bandung? Ini Daftar 16 SMK
Atas kinerja APH, lanjut Piar, ada dua oknum di Kabupaten Bandung yang sudah ditahan karena kasus dugaan korupsi.
"Ya, ada dua oknum yang diduga melakukan korupsi. Satu orang pekerja bank daerah sudah divonis dan satu orang oknum ASN sedang diproses dan ditahan," akunya.
Oleh karena itu, kata Piar, KPK Jabar akan terus konsisten menyikapi dugaan kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Bandung.
"Pasti, kami akan terus konsisten menyikapi dugaan korupsi di Kabupaten Bandung. Saya tidak akan bosen selalu berkoordinasi dengan KPK dan APH," tegasnya.
Baca Juga: Ternyata Menggunakan Ponsel saat Hujan Gak Bahaya Ini Alasannya!
Karena tindakan korupsi, tambah Piar, merupakan tindakan yang sangat keji karena sudah menghianati masyarakat dan menyalahgunakan amanah yang diberikan.
"Benar, tindakan korupsi ada perbuatan yang sangat keji. Maka, saya akan terus memantau perilaku pejabat yang diduga melakukan korupsi," tegasnya.***