Tangani Luapan Air dan Lumpur Ke RSUD Bedas Kertasari, Berikut Strategi yang Akan Diterapkan Kang DS

3 Desember 2023, 20:39 WIB
Didampingi jajaran OPD, Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung saat meninjau bangunan RSUD Bedas Kertasari yang beberapa lalu diterjang banjir lumpur akibat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. /Rustandi /Dok.Diskominfo kabupaten Bandung

JURNAL SOREANG - Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau lokasi kejadian bencana longsor dan banjir yang terjadi dibeberapa wilayah Kabupaten Bandung, Minggu 3 Desember 2023.

Satu rumah permanen di kampung Pamoyanan RT 01/05 Desa Cikitu Kecamatan Pacet salahsatu titik yang ditinjau Bupati Bandung.

Rumah warga Desa Cikitu yang rusak akibat tebing setinggi 6 meter longsor dan mengenai dingding rumah, sehingga air dan lumpur masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Pameran Fotografi Qatar-Indonesia Year of Culture 2023, Apa Saja yang Disajikan?

Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung yang didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, dan beberapa kepala dinas lain memberikan bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak longsor tersebut.

Selain meninjau lokasi longsor yang menimpa rumah warga Desa Cikitu, Kang DS beserta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung meninjau RSUD Bedas Kertasari, di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.

Seperti diketahui, RSUD Bedas Kertasari diterjang banjir lumpur yang memasuki seluruh ruangan rumah sakit yang belum genap satu tahun diresmikan Bupati Bandung.

Banjir lumpur tersebut, terjadi pada Kamis 30 November 2023 lalu akibat hujan deras mengguyur kawasan tersebut, sehingga air cilencang dan lumpur masuk ke ruangan RSUD Bedas Kertasari.

Baca Juga: Saat Presiden Jokowi Bicara Tegas di KTT G77 dan RRT, Presiden: COP28 Bukan Cuma Ajang Pertunjukan Ambisi

Usai meninjau lokasi longsor dan RSUD Bedas Kertasari, Kang DS merencanakan strategi untuk mengantisipasi longsor atau banjir susulan, salah satunya akan membangun tembok penahan tebing (TPT).

"Dengan adanya pembangunan TPT itu, agar air mengalir ke Solokan bukan mengalir ke rumah warga yang mengakibatkan longsor," kata Kang DS melalui keterangan tertulis yang diterima Jurnal Soreang, Minggu 3 Desember 2023.

Oleh karena itu, kang DS menugaskan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung untuk memantau sekaligus assessment titik titik lokasi bencana yang terjadi di Kabupaten Bandung.

Sementara untuk anggaran sendiri, Kang DS menjelaskan, pihaknya akan menganggarkan dana belanja tidak terduga (BTT).

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 04 Desember 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Pertahankan Tingkat Kinerja yang Terpuji

"Kita akan bahas besok (Senin, 4 Desember 2023), maka kita akan gunakan anggaran BTT atau anggaran mendesak. Mudah-mudahan besok bisa dilakukan pembahasan dan finalisasi, sehingga prosesnya lebih cepat lebih bagus karena saat ini sudah memasuki musim hujan," jelasnya.

Karena saat ini sudah memasuki musim penghujan, Kang DS menghimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Bandung untuk tetap siap siaga dan selalu waspada bencana.

"Jangan sampai kejadian serupa kembali terulang, maka, kami akan bergerak cepat melakukan penanganan dan selalu mengantisipasi wilayah rawan bencana," akunya.

Kang DS juga berharap kepada para kepala desa, pemerintah kecamatan untuk selalu melihat dan memantau situasi dan lokasi masing-masing.

Baca Juga: Patut Dicoba! Disukai Kaum Wanita, Berikut Rahasia Awet Muda dengan 7 Tips Sederhana

"Harus selalu memantau, sehingga seandainya terindikasi bahwa ada lahan yang akan terjadi longsor dan sebagainya, lebih baik antisipasi sejak awal," tuturnya.

Adapun untuk mengantisipasi banjir lumpur yang menimpa RSUD Bedas Kertasari, Kang DS akan menerapkan dua strategi yang akan dilakukan untuk mencegah air yang mengalir di selokan masuk ke bangunan rumah sakit itu.

"Pertama, kita harus buat gorong-gorong di bagian atas bangunan rumah sakit itu. Kedua adanya pelebaran drainase yang merupakan sebagian dari eksisting yang sudah ada," katanya.

Hal tersebut, lanjut Kang DS, mengingat debit air saat musim hujan di wilayah tersebut sangat tinggi. Sehingga, drainase yang ada tidak menampung debit air saat turun hujan.

Baca Juga: Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus SYL, Firli Bahuri Dicecar 40 Pertanyaan Selama 10 Jam

"Betul, drainase yang ada hanya 30-40 centimeter, sehingga tidak bisa menampung aliran air saat turun hujan deras. Jadi air melimpah ke dalam ruangan rumah sakit," akunya.

Pembuatan gorong yang besar, tegas kang DS, akan menjadi solusi untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi di RSUD Bedas Kertasari.

"Solusinya adalah mulai Minggu depan kita akan perbaiki. Minimal lebar 2 meter atau disesuaikan dengan kondisi debit air," tegasnya.

Selain melakukan penataan drainase, lanjut kang DS, pihaknya juga akan dilaksanakan pemagaran bangunan rumah sakit tersebut.

Baca Juga: FPIK-UNIPAS Mengabdi di Desa Dama, Halmahera Utara, Kades Mangku Bersyukur dan Mengapresiasi Kegiatannya

"Kita harus ada keamanan dan proteksi untuk rumah sakit. Diharapkan ke depan RSUD Bedas Kertasari ini bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat sekitar. InsyaAllah ada peningkatan status, saat ini sedang proses BLUD. Proses dalam konteks pengelolaan, supaya Direktur Rumah Sakit lebih leluasa dalam melaksanakannya," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler