JURNAL SOREANG - Guna menanggulangi penyakit Tuberkulosis (TB), di Kabupaten Bandung, komunitas STPI (Stop TB Patnership Indonesia) melakukan sejumlah langkah.
Salah satunya dengan melakukan kegiatan workshop mengenai penanggulangan TB di Kabupaten Bandung bersama sejumlah pihak yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri Jurnalis, kader, perwakilan ormas keagamaan, petugas kesehatan dan dinas kesehatan Kabupaten Bandung.
Selain itu, Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengajak semua stakeholder yang ada di Kabupaten Bandung.
Kabid Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (P2TM dan Keswa) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr. Hanhan Siti Hasanah mengatakan, langkah penting ini dilakukan, untuk bekerjasama memberantas penyakit TB sampai tuntas, termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan seperti Muhammadiyah.
Menurut Hanhan, ormas keagamaan sengaja diundang untuk turut andil dalam rangka sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menanggulangi penyakit TB.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Temukan Cara untuk Meredakan Stres
"Data dinas kesehatan Kabupaten Bandung menunjukkan sampai bulan November tahun 2022, sudah ditemukan 8000 pasien TB yang tersebar di 31 kecamatan, padahal target pemerintah tahun 2022 sekitar 10000 kasus positif," ungkap Hanhan dalam keterangannya, Selasa 6 November 2022.
"Artinya masih ada sekitar 2000 kasus TB yang belum ditemukan dan diobati di Kabupaten Bandung sehingga berpotensi untuk menularkan kepada orang lain," sambungnya.
Dijelaskan Hanhan, dalam penanggulangan ini, sejumlah komunitas yang konsen dalam penanggulangan penyakit TB di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bandung adalah Penabulu STPI.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Memulai Bisnis Baru Harus Siap Ambil Risiko
Melalui jejaring kader di 24 puskesmas di Kabupaten Bandung, paparnya, mengajak semua pihak untuk terlibat secara aktif dalam menanggulangi TB.
"Kampanye bahwa penyakit TB bisa disembuhkan, TB bukan penyakit kutukan dan turunan, pasien TB harus didampingi pengobatannya sampai tuntas, dekati jangan dijauhi, merupakan kampanye yang bisa dilakukan siapapun termasuk ormas keagamaan seperti Muhammadiyah," terangnya.
Menurut Hanhan, kampanye seperti itu tentu bisa bahkan mudah juga dilakukan oleh semua pihak tanpa terkecuali.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kelinci, Naga, Ular Hari Ini, Konflik Hubungan Dapat Menyebabkan Stres
Pihaknya berharap, klau saja semua orang ikut mengkampanyekan semua hal yang positif terkait penyakit TB, niscaya stigma negatif tentang TB di masyarakat akan semakin luntur bahkan hilang.
Langkah lainnya, tambah Hanhan, bentuk kepedulian sosial yang tinggi dari semua pihak akan menjadi semangat dan dukungan bagi para penderita TB untuk menyelesaikan pengobatannya sampai tuntas.
Baca Juga: Berhati Malaikat! Arin Oh My Girl Donasikan Sebagian Hartanya untuk Orang yang Membutuhkan
"Dukungan aktif komunitas dan masyarakat dalam hal ini ormas keagamaan terhadap penanggulangan TB akan menjadi modal utama yang bisa membawa Bandung menjadi kabupaten unggulan yang sehat jasmani dan rohani serta bebas dari penyakit TB," pungkas dr. Hanhan Siti Hasanah.***