JURNAL SOREANG- Wakil Bupati Sahrul Gunawan mengisahkan kehidupannya saat kecil di depan para ratusan siswa SMP Prima Cendekia Islami (PCI) Baleendah, Kamis 4 Agustus 2022.
"Berbuat baik di kondisi sekarang ini memang bisa terasa sulit kalau kita malah terimbas dampak negatif teknologi," kata pria akrab dipanggil AA Sahrul ini.
Dia menceritakan, waktu SD dan SMP ikut madrasah Diniyah di sore hari dari bada Ashar sampai Maghrib.
Baca Juga: Dihadiri Wabup Sahrul Gunawan, Acara Lari Plesirun di Bandung Selatan Berlangsung Meriah
"Waktu itu stasiun TV hanya TVRI dan TV swasta belum ada. Tidak ada sinetron dan acara hiburan lain yang bisa mempengaruhi kehidupan," ujarnya.
Dia mengisahkan waktu itu belum ada ponsel apalagi game yang bisa merusak anak-anak.
"Anak-anak harus bisa menyesuaikan dengan hal-hal berbuat positif bukan malah terpengaruh dengan yang negatif dari teknologi," katanya.
Adanya teknologi digital, kata Sahrul, bukan malah memberikan dampak negatif seperti mager atau rebahan. "Apalagi sampai melawan orangtua karena meminta pulsa atau kuota dan tidak dipenuhi," katanya.
Sahrul juga bercerita ayahnya pernah melarang dia untuk bersekolah atau kuliah di kampus perhotelan yakni NHI Bandung atau Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
"Namun saya gak marah dengan ayah tapi menaati saja keinginannya. Ayah saya menyarankan agar kuliah di dekat rumah saja yang murah karena tak mampu membiayai kuliah yang mahal," katanya.
Namun, Sahrul bersyukur karena sejak muda sudah berupaya mencari pendapatan sendiri agar mandiri.
"Mulai dari agen MLM atau pemasaran barang, agen umrah dan haji sampai ikut casting sinetron," kata Sahrul yang mulai dikenal lewat Sinetron Jin dan Jun.
Silaturahmi antara Wakil Bupati Bandung dengan guru dan siswa SMP PCI dihadiri Pembina Yayasan PCI Hj. Siti Komariah, Ketua Yayasan PCI Prof. Dr. H. Dadan Wildan Annas.***