Di Era Digital Ini, Masih Banyak Siswa di Desa Ciheulang, Ciparay, yang ke Sekolah Pakai Sandal

25 Februari 2022, 11:37 WIB
Selasa, 22 Februari 2022 Lembaga Amil Zakat (Lazis) Darul Hikam memberikan sepatu gratis untuk anak-anak di Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay. /Lazis DH/

JURNAL SOREANG- Setelah sekian lama belajar secara daring, anak-anak Sekolah di daerah Ciparay kini melakukan pembelajaran tatap muka.

Namun ketika pembelajaran secara offline dilakukan beberapa dari mereka mengeluhkan sepatunya yang mulai kecil dan rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi, namun untuk membeli sepatu baru mereka kekurangan biaya.

Akhirnya para siswa ke sekolah dengan tanpa memakai alas kaki atau maksimal pakai alas kaki berupa sandal.

Oleh karena itu pada Selasa, 22 Februari 2022 Lembaga Amil Zakat (Lazis) Darul Hikam memberikan sepatu gratis untuk anak-anak di Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay.

Baca Juga: Polisi Ringkus Jambret di Ciparay Kabupaten Bandung, Ini Motifnya

Sepatu gratis tersebut diberikan kepada 50 santri yatim piatu dan dhuafa di Rumah Ngaji Yatim Assabil RT 02/RW 05 Kp. Cigugur, Ds. Ciheulang, Kec. Ciparay, Kab.

Tak hanya sepatu, Lazis Darul Hikam juga memberikan alat tulis seperti buku, pensil, pulpen, penghapus, penggaris dan rautan untuk penunjang pembelajaran agar anak-anak lebih semangat lagi.

Anak-anak yatim piatu dan dhuafa yang berada di Rumah Ngaji Yatim Assabil juga merupakan santri penghafal Al Qur’an. Rata-rata berusia 4-16 tahun (masa sekolah PAUD-SMA).

Baca Juga: Peduli Terhadap Kesehatan Masyarakat, Muhammadiyah Bangun RSMBS di Ciparay Kabupaten Bandung

Mayoritas pekerjaan walinya yaitu serabutan seperti membantu saat panen padi, kangkung, ataupun membantu kegiatan di desa.

“Dengan penghasilan seadanya tentu untuk memenuhi kebutuhan sekolahpun cukup terkendala sehingga dengan adanya sepatu gratis dan alat tulis ini harapannya bisa membantu para wali dan anak-anak agar lebih semangat lagi belajarnya” Ujar Hadi Gumilar, Direktur Lazis Darul Hikam.

Sesulit apa pun kehidupan yang anak-anak tersebut jalani tidak menyurutkan semangatnya untuk menghafal Al Qur’an dan belajar.

Baca Juga: Pondok Pesantren Ditutup, Forkopimcam Ciparay Perjuangkan Nasib Kelanjutan Pendidikan Santri

Meskipun untuk menempuh perjalanan ke sekolah hanya pakai sandal bahkan tanpa menggunakan alas kaki, mereka tetap merasa senang menjalaninya.

“Keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangat para santri untuk belajar, meskipun beberapa diantaranya tidak menggunakan alas kaki untuk menempuh perjalanan ke Rumah Ngaji ataupun ke sekolahnya. Selain itu, mereka tetap semangat untuk menghafal ayat suci Al-Quran. Ada salah satu santrinya yang sudah menghapal 30 Juz. Masya Allah”  Ujar Neli, Pengelola Rumah Ngaji Yatim Assabil.

Kondisi tersebut memperlihatkan pada kita kisah perjuangan anak bangsa yang di uji dengan segala keterbatasan namun mereka membuktikan keseriusannya untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak lain seusianya.  ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler