Sekitar 95 persen dari konten ujaran kebencian tersebut diidentifikasi secara proaktif, meningkat 10 persen dari kuartal sebelumnya.
Baca Juga: KPAI Dukung Sekolah Tatap Muka TA. 2021 Mendatang, Tapi Ini Syaratnya
Awal pekan ini, Zuckerberg dan CEO Twitter Jack Dorsey dipuji oleh Kongres AS soal praktik moderasi konten perusahaan mereka, mulai dari tuduhan bias politik oleh Partai Republik hingga keputusan tentang ujaran kekerasan.***