Alasan lain yang kuat adalah terkait harga (48 persen), pengetahuan yang tidak memadai tentang kendaraan bermotor (30 persen), dan kurangnya tempat untuk pengisian daya di rumah (28 persen).
Baca Juga: Ryan Kaji, Youtuber berusia 9 Tahun yang Berpenghasilan Tertinggi di Dunia
Meskipun ada kekhawatiran tentang kelangkaan stasiun pengisian umum di sepanjang jalan raya, 71 persen pengemudi mengatakan bahwa mereka akan melakukan sebagian besar pengisian daya di rumah.
Survei menemukan pemilik EV dengan jarak 250 mil dapat melakukan 92 persen pengisian daya mereka di rumah Dengan asumsi mereka memiliki akses ke garasi atau tempat parkir dengan pengisi daya rumah.
Sedangkan penghuni gedung apartemen lebih cenderung mengatakan mereka akan mengisi daya EV di stasiun pengisian cepat publik.
Baca Juga: DPR: Beri 'Karpet Merah' untuk BUMN dan Pengusaha Dalam Negeri Jangan Hanya Asing
Lebih setengah dari mereka mendukung pengeluaran negara untuk infrastruktur pengisian daya mobil listrik, juga insentif untuk menurunkan harga mobil listrik.***