Tiga Hambatan Pakai Mobil Listrik Meski Makin Diminati

- 20 Desember 2020, 13:21 WIB
Tiga perangkat pengisi daya baterai mobil listrik Volkswagen, salah satu di antaranya yang masih diujicoba, DC wallbox. (ANTARA/Volkswagen)
Tiga perangkat pengisi daya baterai mobil listrik Volkswagen, salah satu di antaranya yang masih diujicoba, DC wallbox. (ANTARA/Volkswagen) /

JURNAL SOREANG- Dengan stok BBM yang diperkirakan akan habis dan kepedulian terhadap lingkungan makin meningkat sehingga masyarakat mulai melirik mobil listrik. Namun, tiga hambatan masih mengganjal yakni ketersediaan infrastruktur pengisian daya, jangkauan kendaraan, dan harga mobil yang dirasa masih mahal.

Sebagian besar orang berminat untuk memiliki mobil listrik (electric vehicle/EV) dan sadar bahwa kendaraan itu mengurangi polusi udara atau iklim, namun ketersediaan infrastruktur pengisian daya, jangkauan kendaraan, dan harga masih menjadi pertimbangan utama yang disoroti.
​​​​​​
Menurut hasil survei Consumer Reports di Amerika Serikat yang dipublikasikan baru-baru ini, tingkat ketertarikan masyarakat terhadap kendaraan listrik tinggi, dengan 71 persen pengendara mengatakan untuk mempertimbangkan membeli satu kendaraan listrik di masa mendatang.

Baca Juga: LInk Live Streaming Liga Italia Serie A: Pertaruhan di laga Sassuolo vs Milan dan Inter vs Spezia

Lebih dari 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan EV akan mengurangi polusi udara atau iklim, dan bahwa pembuat mobil harus menawarkan pikap listrik plug-in dan versi SUV di selain model-model lain.

"Konsumen dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang dengan beralih ke EV," kata Chris Harto, analis senior soal kebijakan keberlanjutan di Consumer Reports, yang dikutip ANTARA, Minggu, 20 Desember 2020.

Berdasarkan survei tersebut, masalah jangkauan kendaraan dan ketersediaan stasiun pengisian daya menjadi perhatian utama pengendara di AS.

Baca Juga: Lima Peristiwa Penting pada 20 Desember. Dari Khalifah Usmani, Invasi AS sampai Ratu Elizabeth

 Sekitar setengah dari pengemudi yang disurvei mengatakan mereka menginginkan EV yang dapat menempuh jarak lebih dari 300 mil (sekitar 483 km) untuk satu kali pengisian daya penuh.

Kemudian, kurang dari setengahnya mengatakan infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai di sepanjang jalan raya membuat mereka tidak membeli EV.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x