Benarkah Burung Lebih Berwarna di Dekat Khatulistiwa, Teknologi AI Menegaskannya

20 Juli 2023, 20:16 WIB
Burung Cendrawasih dari Papua. Burung kenari merah lokal. Makin dekat khatulistiwa makin berwarna /IG Imanuel

 

 

JURNAL SOREANG –  Menggunakan kecerdasan buatan, para peneliti telah mengkonfirmasi teori lama bahwa burung menjadi lebih berwarna semakin dekat habitatnya dengan garis khatulistiwa.

 

Teori lama dikemukakan oleh naturalis Eropa ketika mereka berkelana ke daerah tropis pada abad ke-19.

 

Ahli biologi Charles Darwin, Alexander von Humboldt, dan Alfred Russel Wallace sangat senang ketika mereka menemukan warna cerah flora dan fauna dalam ekspedisi tropis.

Baca Juga: Riset di 56 Negara : Wanita Memiliki Norma Kebersihan yang Lebih Ketat daripada Pria 

Itu berbeda dari apa yang mereka temukan di Eropa Utara. "Saat kita mendekati daerah tropis, keragaman struktur, keanggunan bentuk, dan perpaduan warna meningkat," kata naturalis Jerman Humboldt yang terheran-heran dalam terjemahan tahun 1850, seperti dikutip Phys.org.

 

Untuk membuktikan hipotesis ini, ahli biologi dari University of Sheffield mempelajari lebih dari 4.500 spesies burung - burung penyanyi, yaitu burung wren, burung pipit, dan burung hitam - dari seluruh dunia.

 

Para peneliti mengambil tiga foto bulu burung dewasa dari koleksi Museum Sejarah Alam Tring di Inggris.

Baca Juga: Riset Membuktikan, Perut Buncit Bisa Sirna dalam 3 Bulan dengan Pembatasan Jam Makan 

Menggunakan pembelajaran mendalam -- teknik kecerdasan buatan -- untuk mengekstraksi informasi dari piksel foto, mereka mengidentifikasi warna dari 1.500 bagian berbeda dari setiap bulu burung.

 

Para peneliti kemudian mengevaluasi burung berdasarkan variasi warnanya dan membandingkannya dengan asalnya.

 

Hasilnya, yang dipublikasikan di Nature Ecology and Evolution, membuktikan bahwa Darwin dan yang lainnya benar bahwa burung semakin terang semakin dekat dengan garis khatulistiwa — dan semakin redup semakin jauh jaraknya.

Baca Juga: Riset Membuktikan, Perut Buncit Bisa Sirna dalam 3 Bulan dengan Pembatasan Jam Makan 

Tetapi naturalis Inggris Wallace menjelaskan mengapa ini terjadi. Teori tersebut menyatakan bahwa "vegetasi tropis yang melimpah" bertindak sebagai kamuflase alami burung sepanjang tahun.

 

Burung utara harus menyesuaikan bulu mereka dengan pohon telanjang setiap musim dingin. Penulis Christopher Cooney mengatakan temuannya mendukung beberapa prediksi Wallace.

 

Faktor lainnya adalah pola makan, karena burung memakan buah dan bunga -- dan memiliki lebih banyak energi untuk menghasilkan warna tersebut, katanya.  ***

Editor: Drs Tri Jauhari

Tags

Terkini

Terpopuler