Komunikasi Kini Cukup Pakai Kacamata dan Lensa Kontak, Senja: Teknologi VR dan AR Berkembang Amat Cepat

28 Maret 2022, 11:24 WIB
Darah seminar Darul Hikam; Komunikasi Kini Cukup Pakai Kacamata dan Lensa Kontak, Senja: Teknologi VR dan AR Berkembang Amat Cepat /Sarnapi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG- Group Chief Technology Officer dan Co Founder WIR, Senja Lazuardy menyatakan, perkembangan teknologi amat pesat seperti yang dulu hanya ada di film.

Bahkan kini teknologi komunikasi bisa dijalankan melalui teknologi yang ditanamkan di kacamata bahkan lensa kontak.

"Kalau sebelumnya komunikasi melalui surat tertulis lalu berkembang ke email dan SMS," kata Senja dalam konferensi pendidikan Darul Hikam bertema "Metaverse dan Pendidikan", Senin 28 Maret 2022.

Baca Juga: Jangan Terfokus pada Pakai Teknologi Digital Buatan Asing, Mataverse dalam Pendidikan Jiga Bisa Dibuat Guru

Hadir Anggota DPR HD Sodik Mudjahid, Guru besar UIN Sunan Gunung Djati Prof. Dr. Jaja Jahari, Direktur Pendidikan Darul Hikam Hj. Ruri Damayanti, dan ratusan peserta yang hadir secara langsung maupun lewat zoom.

Bahkan perkembangan berikutnya komunikasi memakai alat seperti ponsel atau gadget.

"Kini teknologi komunikasi mengarah kepada komunikasi tanpa alat ponsel melainkan cukup dengan kacamata dan kontak lensa di mata," ujarnya.

Baca Juga: Wah Mantul, Anak-anak PGTK Darul Hikam 2 Rancaekek Dilatih Peduli Korban Gunung Semeru

Dia menambahkan, metaverss digerakkan oleh 3 hal yakni Artificial Intellegence (AI), Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

"Kini penyajian pesan dengan cara 3 dimensi (3D) dan bisa dibuat sendiri melalui ponsel. Dengan cara ini misalnya kita akan promosi sekolah bisa dilihat secara detail fasilitas sampai kurikulum yang disajikan 3D," katanya.

Selain itu, komunikasi dengan warga juga bisa memakai konsep afathar sehingga seolah-olah sang kepala sekolah menjawab langsung layaknya berhadapan satu sama lain.

Baca Juga: Prihatin Minim Lomba Anak Saat Pandemi, PG-TK Darul Hikam 2 Rancaekek Laksanakan Acara ini

"Suara dan gambar yang disajikan laksana asli. Sehingga komunikasi tak sebatas pesan tertulis atau Suara secara langsung melainkan tanya jawab laksana berhadapan," katanya.

Sedangkan Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya menyatakan, teknologi pendidikan semakin maju dan harus diikuti oleh semua kalangan pendidikan.

Namun hal ini bukan berarti bangsa Indonesia menjadi konsumen dari teknologi pendidikan agar disebut mengikuti perkembangan zaman.

Baca Juga: Alhamdulillah, Siswa dan Lazis Darul Hikam Tebar Sembako kepada Lansia dan Duafa

"Kita juga harus membuat sendiri teknologi pendidikan ini selain membeli produk jadi dari negara lain," katanya..

Lebih jauh Adiwijaya menyatakan, metaverse sangat membantu dunia pendidikan, namun untuk pembentukan karakter tidak bisa hanya dengan teknologi.

"Di luar negeri yang teknologi maju bahkan yang konsentrasinya pendidikan jarak jauh tetap saja harus ada perlakuan khusus dari guru. Apalagi untuk tingkatan PAUD dan SD," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler