Waduh! Pada Masa Depan, Pernikahan Dengan Robot Akan Disahkan dan Legal?

3 Januari 2022, 17:23 WIB
Pernikahan dengan robot seks diprediksi akan legal di masa mendatang. /Wildan apriadi /Instagram @nxt_sex

JURNAL SOREANG - Pada bulan Desember 2016, sebuah konferensi bernama S3x and Love With Robots diadakan di London, Inggris.

Di sana, para ahli menjelaskan bahwa dalam keyakinan mereka, pernikahan dengan robot s3ks akan disahkan pada tahun 2050.

Meski masih sulit untuk memercayainya, tetapi beberapa ahli robotika memperkirakan manusia akan segera melakukan hal jauh lebih banyak dengan robot seks.

Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Ini Alasannya Kenapa 1 Tim Sepak Bola Hanya 11 orang

Di masa depan, manusia dipercaya akan menikmati hubungan cinta dengan robot s3ks, dengan semua perasaan romantis yang menyertainya.

Adrian Cheok, profesor komputasi di City University London dan direktur Mixed Reality Lab di Singapura, mengatakan prediksi tersebut tidak terlalu mengada-ada.

“Itu mungkin tampak keterlaluan karena masih 35 tahun lagi. Tapi 35 tahun yang lalu orang berpikir pernikahan homos3ksual itu juga keterlaluan (tapi kini telah legal dibeberapa negara-red),” kata Cheok, dikutip dari laman qz-com.

“Sampai tahun 1970-an, beberapa negara bagian tidak mengizinkan orang kulit putih dan kulit hitam untuk menikah satu sama lain. Masyarakat berkembang dan berubah dengan sangat cepat,” tambahnya.

Baca Juga: 10 Negara Ini Tak Punya Tentara, Ditiadakan karena Terlalu Mahal? Berikut Ulasannya

Cheok percaya pernikahan robot-manusia akan memiliki efek yang sangat positif pada masyarakat.

“Orang-orang berasumsi bahwa semua orang bisa menikah, berhubungan intim, jatuh cinta. Tapi sebenarnya banyak yang tidak,” katanya.

Maka menurutnya, kehadiran robot s3ks adalah sebuah opsi yang berbeda. "Banyak pernikahan manusia yang sangat tidak bahagia. Dibandingkan dengan pernikahan yang buruk, robot akan lebih baik daripada manusia,” ujarnya.

Cheok mengatakan bahwa kesulitan teknologi terbesar dalam menciptakan robot cinta bukanlah tantangan mekanis, tetapi masalah pengembangan perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun robot yang memahami percakapan manusia dengan cukup terampil.

Baca Juga: Miris! Jalan Dibiarkan Rusak, Warga dan Pengendara Khawatir, DPUTR Jangan Berdiam Diri

Setelah masalah itu diatasi, Cheok melihat tidak ada masalah dengan romansa antara manusia dan mesin.

Untuk memperkuat teorinya, Cheok menunjukkan bahwa di Jepang dan Korea Selatan, sudah ada kasus manusia jatuh cinta dengan karakter komputer.

Cheok juga membandingkan cinta robot dengan emosi manusia untuk spesies lain, seperti kucing peliharaan.***

Editor: Rustandi

Sumber: Quartz

Tags

Terkini

Terpopuler