Ingin Tahu Kadar Antibodi Pasca Vaksinasi? BPPT Ciptakan Alatnya

3 Mei 2021, 11:02 WIB
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza./infopublik.id/ /

JURNAL SOREANG-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berupaya menghadirkan inovasi alat kesehatan (Alkes) untuk penanganan Covid-19. Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan, di tahun 2021 ini, pihaknya telah berhasil menciptakan inovasi Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen.

"Di tengah masa vaksinasi yang dilakukan di berbagai wilayah, kemunculan Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen semoga dapat menjadi bukti bahwa BPPT mengikuti arahan Presiden Joko Widodo yang meminta untuk berburu inovasi,"  jelas Hammam,  dikutip dari laman infopublik.id, Minggu, 2 Mei 2021.

Vaksinasi Covid-19, lanjut Hammam, menjadi salah satu kebutuhan masyarakat, serta upaya pemerintah dalam pengendalian pandemi.

Akan tetapi, pembentukkan antibodi ketika selesai divaksin belum dapat diketahui secara pasti sebelum terciptanya alat ini.

Baca Juga: Target 1 Juta Orang per Hari, Jusuf Kalla Ajukan Masjid Jadi Sentra Vaksinasi Lansia

Jadi, sambung Hammam, fungsi dari alat deteksi antibodi kuantitatif tersebut yakni untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

"Usai melakukan vaksinasi corona, kita belum tahu apakah antibodi sudah tercipta di dalam tubuh atau belum. Dengan alat ini, maka hal itu dapat dideteksi," jelasnya.

Diketahui sebelumnya, BPPT sudah meluncurkan rapid test kit untuk mendeteksi secara cepat paparan virus Covid-19 atau RDT antibodi RI-GHA.

"Kali ini, kita akan meluncurkan alat untuk tes cepat guna mengetahui apakah vaksinasi yang dilakukan pada seseorang telah menghasilkan antibodi," tambah Hammam.

Baca Juga: Interval Vaksin Sinovac dan Astrazeneca Jauh Berbeda, Ini Penjelasan Juru Bicara Pemerintah

Selain alkes, pihaknya terus melanjutkan kegiatan inovasi untuk penanganan Covid-19 yang berfokus pada kegiatan pelacakan (tracing), pengujian (testing), dan pengobatan (treatment).

Hammam berharap, dengan adanya test kit deteksi antibodi kuantitatif ini, program vaksinasi bisa berjalan lancar dan kemampuan herd immunity dapat dilihat sejak dini.

"Kami akan segera luncurkan test kit antibodi ini dan mendorong kesuksesan program vaksinasi. Dengan program vaksinasi yang massif dan terukur, maka diharapkan akan segera terbentuk herd immunity, dan herd immunity pun harus kita monitor dari waktu ke waktu," pungkas Hammam.

Baca Juga: 265 Guru dan Tenaga Kependidikan Al Ma'soem Ikut Vaksinasi Covid-19, Guru Ingin Ada Kekebalan

Sebagai informasi, produk riset dan inovasi tersebut antara lain mencakup, kit deteksi antibodi kuantitatif, RDT antigen Covid-19, prototipe Direct Digital Radiography untuk deteksi Covid-19, Laboratorium BSL-2 stasioner, ventilator ICU, herbal imunostimulan, dan aplikasi kecerdasan artifisial untuk deteksi Covid-19.

BPPT juga melakukan inovasi pengurutan genom virus menyeluruh, database dan aplikasi kecerdasan artifisial untuk identifikasi, pemanfaatan mikroba Indonesia, dan database bioprospeksi tanaman untuk pengembangan obat berbasis kecerdasan artifisial. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: infopublik.id

Tags

Terkini

Terpopuler