Dampak dari pembangunan tambang batubara di Sawahlunto tidak hanya terbatas pada sektor ekonomi, namun juga berdampak luas terhadap perkembangan infrastruktur dan sosial masyarakat Sumatera Barat.
Dukungan dari UNESCO dengan ditetapkannya Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) pada tahun 2019 memberikan legitimasi atas pentingnya melestarikan dan merawat warisan ini sebagai bagian dari peradaban manusia.
Pembukaan Galanggang Arang 2024, yang dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2024 di bawah jembatan Siti Nurbaya, Kota Padang, menjadi momen penting untuk merayakan dan memperkuat komitmen bersama dalam merawat warisan dunia.
Kawasan ini memiliki nilai historis yang kuat sebagai pintu masuk dan keluar barang dan manusia, pusat perdagangan, serta pusat aktivitas dan interaksi multikultur, yang semuanya berkontribusi dalam dinamika sosial, ekonomi, dan budaya di Sumatera Barat.
Rangkaian Galanggang Arang 2024 akan dilakukan di beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Beberapa bentuk kegiatan utama yang akan dilaksanakan ialah pemetaan dan kajian WTBOS, alih wahana karya terkait WTBOS, dan dialog dan lokakarya pewarisan budaya.
Selain itu, penciptaan karya seni, pengumpulan narasi kolektif objek pemajuan kebudayaan sebagai modul bahan pengayaan hingga kajian akademik Badan Pengelola.***