JURNAL SOREANG - Pencak Silat, seni bela diri tradisional Indonesia, telah membawa kebanggaan dan keindahan sejak jauh sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1948. Pada 18 Mei 1948, di Solo, para pendekar bersatu dan mendirikan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI), yang kemudian berkembang menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Melalui perjalanannya, olahraga ini meraih prestasi internasional dan pada 13 Desember 2019, resmi diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
Kuda-Kuda Pencak Silat
Kuda-kuda dalam pencak silat bukan hanya posisi kaki, tetapi strategi untuk memperkuat tubuh dan menghindari serangan lawan. Ada berbagai macam kuda-kuda yang dapat dilihat dalam gambar di bawah, masing-masing memiliki tujuan dan kegunaannya sendiri.
Baca Juga: Polisi Selidiki Percobaan Pembakaran Rumah Warga di Cangkuang Bandung oleh OTK
Pola Langkah
Langkah-langkah dalam pencak silat adalah perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan teknik angkatan, geseran, ingsutan, lompatan, dan loncatan, pesilat dapat menyesuaikan posisinya dengan kecepatan dan ketepatan. Gambar di samping ini memberikan contoh beberapa pola langkah yang sering digunakan.
Pukulan Pencak Silat