Network
JURNAL SOREANG - Alam semesta, sebagai tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, telah menjadi fokus kurikulum Merdeka. Mari kita mulai dengan merenung pada ayat 30 Surat Al-Anbiya yang menyiratkan kebesaran ciptaan-Nya.
Surat Al-Anbiya Ayat 30
Ayat ini mencerminkan ketidaktahuan orang-orang musyrik Mekkah terhadap alam semesta. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan langit dan bumi yang pada awalnya bersatu kemudian dipisahkan. Teori sains mencerminkan hal ini dalam teori Big Bang. Air, sebagai elemen penting dalam kehidupan, juga disebutkan sebagai penciptaan hidup.
Surat Al-A'raf Ayat 54
Ayat ini menggambarkan Allah sebagai pencipta langit dan bumi dalam enam masa. Allah bersemayam di atas 'Arsy-Nya, mengatur malam dan siang, menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Semua ciptaan dan urusan adalah hak-Nya, dan Dia Maha Suci. Ayat ini juga menyinggung penciptaan manusia dari tanah.
Baca Juga: Ini Rundown Golden Disc Awards 2024, Begini Susunan Acaranya, Mulai Jam Berapa? Cek Jamnya di Sini
Big Bang dalam Al-Quran
Proses penciptaan alam semesta, sebagaimana diungkapkan dalam ayat-ayat di atas, mencerminkan dentuman besar (Big Bang). Bongkahan yang menyatu berhamburan dengan kecepatan tinggi, membentuk bumi, langit, matahari, bulan, dan bintang. Kesatuan alam semesta adalah bukti kebesaran Allah.
