“Untuk ke depan kami akan kembangkan aplikasi Titik Baca, dan sudah dimasukkan buku bacaan sesuai kebutuhan. Termasuk bekerjasama dengan Kemendikbud Ristek yang keluarkan buku-buku bermutu dalam rangka meningkatkan kecakapan literasi, “ ungkapnya.
Adapun keberhasilan Perpusnas dalam RPJMN 2020-2024 diantaranya mengembangkan program TPBIS. Kemudianmemperluas akses perpustakaan melalui layanan perpustakaan keliling.
Kemudian mengembangkan pojok baca digital di ruang publik. Dengan konsep perpustakaan konvensional dan digital. Serta pembinaan dan pengembangan terhadap para pegiat literasi.
“Kami punya 2.045 mitra forum taman baca masyarakat di seluruh indonesia. Kemudian ada pustaka bergerak yang menjangkau 3.000 titik supaya masyarakat mendapatkan akses untuk membaca. Untuk para pegiat literasi ada di komunitas. Semua bergerak dan jadi model sosial untuk dekat dengan masyarakat,“ beber Adin.
Hingga Desember 2023, Perpusnas telah mengukuhkan 535 bunda literas di berbagai daerah. Mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan. “Perpusnas tidak bisa bergerak sendiri untuk mengembangkan budaya literasi. Kehadiran para bunda literas ini menjadi semacam role model betapa pentingnya literasi merubah kehidupan yang lebih baik,“ tukas Adin. ***