Termasuk Budaya Literasi! Ini Warisan Pemerintah Jokowi Menurut Perpustakaan Nasional

- 19 Desember 2023, 16:45 WIB
Termasuk Budaya Literasi! Ini Warisan Pemerintah Jokowi Menurut Perpustakaan Nasional
Termasuk Budaya Literasi! Ini Warisan Pemerintah Jokowi Menurut Perpustakaan Nasional /

“Sangat berbeda dengan negara yang literasinya rendah. Maka berdampak pula pada kemiskinan yang tinggi, kesehatan buruk dan pengangguran besar,“ tegas Adin.

Oleh karena itu, sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, upaya menumbuhkan budaya baca ada tiga pilar, yakni keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat,

“Untuk pilar yang pertama sudah jelas jika keluarga adalah pondasi awal untuk meningkatkan budaya literasi di era digital. Sebab, keluarga merupakan madrasah pertama bagi anak. Kemudian untuk satuan pendidikan di mana Kemendikbud Ristek telah mengembangkan buku yang menunjang kecakapan literasi. Ada 15 juta buku yang di desimnasi ke sekolah.Kemudian pilar ketiga tentang partisipasi masyarakat dalam mengikuti program TPBIS,“ terang Adin

Adapun literasi digital berbasis keluarga ini berawal di mana kalau dilihat kelemahan anak didik dalam pencapaian skor PISA yang dilakukan Unesco, melalui Kemendikbud Ristek belum maksimal. Ada peningkatan lima poin tapi di literasi lain belum menguntungkan.

Perpusnas melihat hal ini disebabkan belum mempersiapkan secara matang literasi di dalam aspek keluarga. Sehingga mengembangkan perluasan akses informasi dan pengetahuan untuk membangun tiga pilar keluarga.

Baca Juga: Gak Ada Lawan! 7 Kuliner Lezat Asli Ciamis, Penyajiannya Unik, Cuma Bisa Ditemukan di Kota Manis, Yuk Cicipin

“Yang pertama adalah kelompok pra nikah. Akan diberikan edukasi untuk memiliki kesadaran yang baik, bagaimana membangun hubungan keluarga yang harmonis, memahami reproduksi dan lain-lain. Sehingga menjadi keluarga bahagia setelah menikah.“

“Kedua adalah keluarga yang akan memiliki anak. Perlu ada edukasi melalui konten-konten literasi yang bisa diakses. Dan yang ketiga adalah tahap anak pada usia emas 0-6 tahun. Melalui stimuasi berbagai kegiatan yang dilakukan keluarga,“ ucapnya.

Pemerintah melalui Perpusnas, lanjut Adin, akan mengirimkan pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp ke gawai seluruh generasi muda Indonesia. Pesan berantai di dalamnya ada akses untuk kanal-kanal bacaan. “Misalnya ada literasi pra nikah bagi yang mau menikah. tinggal klik, sehingga dengan mudah mendapatkan bahan bacaan.Jadi tidak perlu datang ke perpustakaan,“ jelasnya.

Untuk mendukung hal itu, Perpusnas telah melakukan pengembangan kanal digital seperti Bintang Pusnas Edu yang diakses melalui gawai.Disiapkan 1,5 juta kopi buku digital. Kemudian ada i Pusnas yang merupakan platform digital bergerak yang bisa dinikmati masyarakat dengan 1,2 juta buku digital.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x