Hal yang sama juga dikatakan Ketua Konsentrasi Ilmu Jurnalistik, Abdul Azis Maarif, M.Si, “Ini menjadi bagian dari ikhtiar kita di jurusan dalam rangka mempersiapkan lulusan yang siap dengan situasi dan kondisi di lapangan," jelasnya.
Pada awal materi, Dono mengungkapkan bahwa seminar ini diadakan dengan harapan untuk memperkuat keyakinan mahasiswa, khususnya mahasiswa baru dan on going, bahwa mereka telah membuat pilihan yang tepat dengan memilih jurnalistik.
Kemudian Dono memaparkan hasil surveynya tahun 2020 terkait tingkat minat mahasiswa jurnalistik terhadap jurusannya sendiri. Dari hasil survey tersebut tercatat 40 % mahasiswa jurnalistik UIN Bandung, masuk Jurusan Jurnalistik betul-betul niat.
Kedua, 25 % mengaku terpaksa. Ketiga, 35 % mahasiswa Jurnalistik Bandung mengaku salah pilihan masuk jurusan.
Dono memberikan pesan yang sangat berarti kepada para mahasiswa Jurusan Jurnalistik untuk tetap percaya diri dengan pilihan mereka dan tekuni bidang ini.
Menurutnya, dunia jurnalis merupakan dunia yang amat menggiurkan. Karena prospek profesi jurnalis di era digital memiliki dua aspek penting.
Baca Juga: Cek yuk Apa saja Dukungan KTT ke 43 ASEAN Terhadap Jurnalis UMKM Melalui Souvenir
"Pertama, prospek jurnalistik sebagai disiplin ilmu, yang dapat membawa lulusan jurusan ini menjadi dosen, peneliti, asisten peneliti, pengamat, pemantau, dan lainnya," katanya.