JURNAL SOREANG - Kemajuan sains dan teknologi di jaman ini menimbulkan konsekwensi yang berdampak negatif, yaitu berupa kemerosotan nilai-nilai moral.
Konsep-konsep kebebasan dan penggunaan akal meterialisme (intelegent quotiont) telah menjebak manusia itu sendiri pada kebuntuan dan kekosongan akan nilai, pola pikir menjadi liar dan nilai-nilai budaya adiluhung semakin merosot.
Diketahui telah dilaksanakan peningkatan kapasitas kewirausahaan santri di Pesantren Bentara Baiturrohim, Pasir Impun, Kec. Mandalajati, Kota Bandung.
Baca Juga: Ingin Berwisata ke Prancis? ini 5 Rekomendasi Destinasi Liburan di Prancis Selain Menara Eiffel
Ade Priangani, M. Si (Dosen Prodi HI) dan Erti Dinihayati, S. Si, M. Si (Dosen Prodi Ilmu Administrasi Binsis Fisip Unpas) menjadi penggerak dalam program peningkatan ini.
Adapun Ponpes Bentara memfokuskan diri pada peningkatan kualitas bacaan dan hafalan Al-Quran (tahsin, tahfidz), kajian kitab kuning, bahasa Arab dan Inggris, Sains, Berkebun (Urban Farming), Traditional Medicine, Pencak Silat, Karawitan, Menulis, Leadership, Entreprenuership, pengabdian masyarakat, dan lain-lain.
Permasalahan yang dihadapi pelaku usaha adalah terkait dengan kewirausahaan, teknologi infromasi dan penerapan produk teknologi dimana pelaku usaha mengalami kendala dalam hal penumbuhan jiwa enterpreuneur atau kewirsauhaan untuk menggali potensi yang ada di pesantren.