Wow! Ternyata Acara Revitalisasi Bahasa Daerah Bisa Meriah, Sebanyak 5.000 Orang Meriahkan FTBI

- 10 Desember 2022, 17:07 WIB
Sebanyak 5.000 orang dari berbagai unsur masyarakat turut serta memeriahkan FTBI di Lapangan Merdeka Maluku.
Sebanyak 5.000 orang dari berbagai unsur masyarakat turut serta memeriahkan FTBI di Lapangan Merdeka Maluku. /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Menyemarakkan program revitalisasi bahasa daerah (RBD) tahun 2022, Kantor Bahasa Provinsi Maluku merevitalisasi tiga bahasa, yaitu bahasa Buru di Kabupaten Buru, bahasa Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, dan bahasa Yamdena di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Sebanyak 5.000 orang dari berbagai unsur masyarakat turut serta memeriahkan FTBI di Lapangan Merdeka.

Program Revitalisasi bahasa daerah merupakan salah satu dari program pelindungan bahasa daerah yang bertujuan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah.

Baca Juga: Bertukar Ide Revitalisasi Bahasa Daerah melalui Riung IKADUBAS Sumatra Utara, Berikut Penjelasannya

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Sahril, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini pemerintah daerah telah mengagendakan program RBD dengan menyasar kepada tiga bahasa daerah tersebut.

“Kegiatan dimulai sejak bulan Juli, dilanjutkan dengan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di tingkat kabupaten di bulan Oktober 2022 yang diikuti 12.000 peserta dari tiga daerah, yaitu siswa, guru, komunitas, dan masyarakat,” ujarnya baru-baru ini.

Tema yang diangkat dalam FTBI di Maluku adalah “Pake Katong Bahasa”, yang berarti “Gunakan Bahasa Kita”.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Imam Budi Utomo, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah provinsi Maluku, pemerintah kabupaten di provinsi Maluku, masyarakat dan generasi muda di provinsi Maluku yang telah merayakan pelestarian bahasa daerah.

Baca Juga: Fesrival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2022 Tandai Puncak Revitalisasi Bahasa Daerah di Sumatra Utara, Meriah!

“Keberlangsungan dan kepunahan bahasa daerah sangat bergantung pada pemangku kepentingan dan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Kami di pusat hanya memberikan stimulus, program kegiatan, serta fasilitasi terhadap upaya-upaya pelestarian, pelindungan, revitalisasi bahasa dan sastra, termasuk bahasa dan sastra di Provinsi Maluku,” ujarnya.

Adapun perwakilan dari peserta terbaik FTBI dari tiap provinsi akan diundang hadir ke Jakarta, dalam rangka kegiatan FTBI Nasional, pada tanggal 15—20 Februari 2023, bertepatan dengan hari bahasa Ibu Internasional.

Kegiatan RBD di Provinsi Maluku diawali dengan kegiatan rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dari Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Baca Juga: Dukung Revitalisasi Bahasa Daerah, Balai Bahasa Papua Selenggarakan FTBI, Berikut Keseruan Acaranya

Selanjutnya, Tim RBD melakukan pelatihan bagi guru di masing-masing daerah yang akan mengajarkan materi terkait enam mata lomba, yakni menyanyi, mendongeng, lawakan tunggal/stand up comedy, menulis cerpen, menulis dan membaca puisi, serta berpidato.

Puncak dari rangkaian kegiatan RBD adalah menyelenggarakan FTBI di Kota Ambon sebagai upaya menggiatkan RBD kepada generasi muda.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x