Faktor Ini yang Paling Sulit dalam Implementasikan Kurikulum Merdeka di Sekolah

- 11 Agustus 2022, 05:56 WIB
Sekretaris Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kemendikbudristek mengunjungi SMP Damian School di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Jumat 5 Agustus 2022. Tahun ini menjadi tahun pertama bagi Damian School menerapkan Kurikulum Merdeka.
Sekretaris Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kemendikbudristek mengunjungi SMP Damian School di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Jumat 5 Agustus 2022. Tahun ini menjadi tahun pertama bagi Damian School menerapkan Kurikulum Merdeka. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Sekretaris Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kemendikbudristek mengunjungi SMP Damian School di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Jumat 5 Agustus 2022. Tahun ini menjadi tahun pertama bagi Damian School menerapkan Kurikulum Merdeka.

Atas upaya yang dilakukan SMP Damian School dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Nunuk Suryani menyampaikan apresiasi.

"Saya apresiasi inisiatifnya dalam mencari informasi secara mandiri untuk menerapkan Kurikulum Merdeka," tutur mengawali diskusi bersama guru, siswa, dan orang tua di SMP Damian School.

Baca Juga: Top! Semangat Perubahan SPS PAUD Anggrek Putih II di KBB untuk Jalankan Kurikulum Merdeka

Kepala Sekolah Damian School, Connieta Theotirta memandang Kurikulum Merdeka sejalan dengan visi sekolahnya dan merupakan solusi atas masalah pembelajaran yang ia rasakan.

"April tahun ini kami mantapkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah," ujarnya di Aula SMP Damian School.

Connieta mengisahkan upayanya menguasai metode belajar yang ditawarkan dalam Kurikulum Merdeka. Dirinya bersama jajaran belajar menggunakan platform Merdeka Mengajar.

Baca Juga: Sekolah di Kabupaten Jayapura Sebut Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Manusiawi, Ini Maksudnya

"Pengawas memberi pembekalan yang membuat kami lebih percaya diri mengajar siswa dan saat muncul ide kami antusias untuk mewujudkannya," tuturnya penuh semangat.

Damian School selama ini sudah melakukan banyak praktik proyek di akhir proses pembelajaran untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas. Biasanya siswa membuat proyek pembelajaran dengan mempertimbangkan manfaat dan aspek ekonomisnya.

Misalnya gerakan Kaka Mengajar di mana siswa kelas 7-8 mengajar materi pembelajaran dengan konsep yang menarik ke sekolah-sekolah di sekitar.

Baca Juga: Banyak Miskonsepsi Terhadap Kurikulum Merdeka, Ini yang Bisa Dilakukan Para Guru

Pada kesehatan ini Connietta mengaku hal yang paling sulit adalah mengubah persepsi guru. "Perlu waktu untuk mengajak guru mengubah pola kebiasaannya kemudian menggerakkan mereka menggali ilmu dan pengetahuan baru," ungkapnya yang kerap berkoodinasi dengan pengawas jika mengalami kebuntuan dalam menjalankan operasional sekolah sehari-hari.

Sebab, Kurikulum Merdeka adalah metode belajar yang nyatanya disukai peserta didik. Sehingga mau tidak mau, pendidik juga harus mengikuti kebutuhan siswa. Di sinilah kolaborasi antarguru ia rasakan menjadi kunci agar Kurikulum Merdeka ini dapat diimplementasikan dengan baik.

Menjawab hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK), Nunuk Suryani mengatakan proses implementasi Kurikulum Merdeka memang masih perlu disempurnakan.

"Oleh karena itu, saya ke sini ingin lihat apakah implementasi Kurikulum Merdeka sudah sesuai dengan harapan, jika tidak, saya akan beri rekomendasi apa yang mesti dilakukan," ujarnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x