Sementara itu, bentuk keterlibatan orang tua siswa dalam penerapan kurikulum merdeka, lebih lanjut Hery mengungkapkan, jika orang tua siswa turut mempengaruhi capaian siswa dalam penerapan kurikulum tersebut melalui dukungan dalam proses berkarya siswa.
"Karena salah satu ciri kurikulum merdeka itu ada istilah projek, maka siswa itu diharapkan mampu mengembangkan softskill-nya di luar kemampuan akademis-nya, yang kemudian harus dibuktikan dengan karya nyata," kata Hery.
"Nah karya nyata atau projek tersebut akan terwujud salah satunya dengan faktor dan dukungan orang tua, sehingga para orang tua siswa mampu mengetahui projek yang dilaporkan oleh putra putrinya dari apa yang diajarkan dan apa yang dihasilkan," lanjut Hery.
Senada dengan Hery, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ugit Sugiat mengatakan jika nantinya hasi capaian siswa dilampirkan dalam dua raport.
"Untuk capaian kurikulum merdeka, siswa akan tercatat dalam tiga raport yang terdiri dari raport semester satu dan dua, kemudian ada raport tahunan yang disebut raport projek P5 (Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila," kata Ugit.
Salah satu tim pengajar kurikulum merdeka di SMAN 1 Cileunyi, Fikri Fauzi Aslihi, mengatakan jika dia beserta tim sangat mendukung kurikulum merdeka tersebut.
Baca Juga: Tes IQ: Coba Pindahkan 2 Batang Korek Api untuk Mendapatkan 2 Kotak yang Sama, Yakin Kamu Bisa?
"Kurikulum merdeka itu justru lebih efektif, karena sistem pembelajaran yang menitikberatkan atau terpusat pada peserta didik agar lebih aktif dalam belajar yang tidak hanya terfokus pada capaian prestasi akademik saja," kata Fikri.