JURNAL SOREANG- Pondok Pesantren Al Falah di Nagreg dan Cicalengka Kabupaten Bandung mendidik santrinya menjadi penghafal Al Qur'an dengan menjauhi maksiat.
Selain menjauhi maksiat mereka juga melakukan riyadoh atau amalan spiritual berupa puasa sehingga ada 42 santri Pondok Pesantren Al Falah tahun ini yang menjadi penghafal Al Qur'an
mulai dari 1 juz hingga 30 juz.
Menurut salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Dr. Mukhsin Abdurahman, dengan riyadoh dan menjauhi maksiat itu para santri menjadi lebih kuat hafalannya sehingga lebih cepat menjadi penghafal Al Qur'an.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Kisah Syekh Fahad dan Kakek Penghafal Al Quran
Sebelum lulus dan diwisuda, para santri tersebut dites di depan publik oleh masayid atau gurunya untuk mengetahui kompetensi hafalannya.
Selain hafalan Al Qur'an, para masayid juga mengetes hafalan hadis sahih dan kitab-kitab lain para santri di depan umum.
Dari beberapa santri yang tampil ke depan, rata-rata mereka bisa menjawab pertanyaan para guru sehingga mendapat aplaus dari hadirin.
Al Falah selama ini memang dikenal sebagai pondok pesantren di Bandung yang banyak mencetak hafidz dan hafidzoh (penghafal Al Qur'an).