Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia yang Berkeadilan dengan Kurikulum Merdeka

- 1 Mei 2022, 21:20 WIB
Webinar yang mengangkat tema “Struktur Kurikulum Merdeka” ini membahas secara mendalam struktur kurikulum merdeka dan implikasinya pada perubahan mata pelajaran serta pada beban kerja guru.
Webinar yang mengangkat tema “Struktur Kurikulum Merdeka” ini membahas secara mendalam struktur kurikulum merdeka dan implikasinya pada perubahan mata pelajaran serta pada beban kerja guru. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek kembali menyelenggarakan seri webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar,  belum lama ini.

Webinar yang mengangkat tema “Struktur Kurikulum Merdeka” ini membahas secara mendalam struktur kurikulum merdeka dan implikasinya pada perubahan mata pelajaran serta pada beban kerja guru.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo menegaskan bahwa perubahan paradigma kurikulum merupakan salah satu kebijakan Kemendikbudristek yang bersama-sama dirancang demi cita-cita Merdeka Belajar untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anindito menjelaskan terdapat dua dimensi dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut, yaitu dimensi kualitas dan keadilan.

Baca Juga: Animo Satuan Pendidikan Terapkan Kurikulum Merdeka Meningkat Pesat

“Pada dimensi kualitas, kita ingin memastikan agar semua anak, semua peserta didik, mendapatkan pengalaman belajar yang membuat mereka bisa memiliki karakter dan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi masa depannya. Inilah definisi pendidikan yang berkualitas,” kata Anindito.

Untuk dimensi keadilan, Anindito menjelaskan, Kemendikbudristek ingin memastikan bahwa kesempatan mendapatkan pendidikan berkualitas dapat diberikan secara adil kepada semua anak terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, budaya, atau di mana mereka tinggal. Oleh karena itu, kebijakan Merdeka Belajar mempunyai nuansa atau sifat asimetris.

“Kita ingin memberi target, intervensi, dan program yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Jadi program-program yang kita rancang itu tidak dimaksudkan untuk menyeragamkan intervensinya, tapi justru untuk memberi ruang bagi intervensi yang kontekstual,” jelasnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Siapkan Penerapan Kurikulum Merdeka yang Kolaboratif di Tiap Wilayah, Ini Maksudnya

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x