Bahasa Ibu Bisa Dukung Pembelajaran bagi Siswa Penutur Bahasa Tunggal, Ini Kuncinya

- 16 Maret 2022, 12:10 WIB
Kemendikbudristek) bekerja sama dengan INOVASI, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kantor Bahasa Provinsi NTT, dan Kedutaan Besar Australia, menyelenggarakan acara Temu Inovasi NTT#2 bertajuk “Aktualisasi Merdeka Belajar: Pemanfaatan Bahasa Ibu dalam Pembelajaran bagi Siswa Penutur Bahasa Tunggal”.
Kemendikbudristek) bekerja sama dengan INOVASI, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kantor Bahasa Provinsi NTT, dan Kedutaan Besar Australia, menyelenggarakan acara Temu Inovasi NTT#2 bertajuk “Aktualisasi Merdeka Belajar: Pemanfaatan Bahasa Ibu dalam Pembelajaran bagi Siswa Penutur Bahasa Tunggal”. /Kemendikbud ristek/

Kepala Badan Bahasa mengatakan bahwa uji coba revitalisasi bahasa daerah berbasis sekolah dan komunitas tutur sudah dilakukan sejak tahun 2021 pada tiga provinsi, yaitu Jawa Barat untuk Bahasa Sunda, Jawa Tengah untuk Bahasa Jawa, dan Sulawesi Selatan untuk Bahasa Jawa, Bugis, dan Toraja.

“Upaya ini mendapatkan respons yang sangat baik bukan hanya dari pegiat pelestarian bahasa daerah, tetapi juga dari pemerintah daerah, Kepala Dinas Pendidikan, sekolah, dan orang tua,” ujarnya.

Baca Juga: Keren! 5 Negara di Eropa Pelajari Bahasa Indonesia, Salah Satunya Jerman

Revitalisasi bahasa lanjut dia, dilakukan dengan prinsip 1) dinamis: berorientasi pada pengembangan, bukan sekadar memproteksi bahasa;

2) adaptif dengan situasi lingkungan sekolah dan masyarakat tuturnya;

3) proses regenerasi dengan berfokus pada penutur muda di tingkat sekolah dasar dan menengah; serta

4) merdeka berkreasi dalam penggunaan bahasanya. “Sasarannya adalah komunitas tutur, guru, kepala sekolah, pengawas, dan siswa,” imbuhnya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah