JURNAL SOREANG - Untuk mengantisipasi anak kekurangan gizi khususnya diusia 1000 hari, Pemkab Bandung bersama Universitas Telkom (Tel-U) melakukan kolaborasi untuk melakukan implementasi aplikasi Aksi Cegah Stunting (ACS).
Kegiatan tersebut digelar untuk mengawal anak-anak Jawa Barat, agar tidak ada lagi yang mengalami kekurangan gizi.
Melalui aplikasi tersebut, akan mempermudah pemantauan karena masyarakat diberikan sebuah sistem yang bisa digunakan secara mudah.
Baca Juga: Ericko Lim Akui Kemenangan Telak Winson Reynaldi Atas Dirinya: Gue Ga Cuma Nyocot Doang
Hal tersebut dikatakan Tien Fabrianti Kusumasari ketua tim Dosen Universitas Telkom, menurutnya, sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Pemkab dengan Universitas Telkom, pelaksanaan ACS digelar di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, beberapa waktu yang lalu.
"Setelah pelaksanaan di desa Alamendah, didapatkan hasil pengumpulan data mengenai evaluasi aspek usability dari ACS menunjukkan skor sebesar 82,84% termasuk dalam kategori Good," kata Dr Tien Fabrianti Kusuma sari melalui rilis yang diterima Jurnal Soreang, Minggu 26 Desember 2021.
Tien menjelaskan, dari evaluasi pelaksanaan pertama di Desa Alamendah dihasilkan data dengan skor cukup tinggi. Hal itu menunjukkan penggunaan aplikasi tersebut, tergolong mudah dan efisien untuk digunakan masyarakat.
"Sebagai bentuk pengabilan Telkom Universitas melalui program kemendikbud, maka kami memperkenalkan aplikasi ACS," tuturnya.
Baca Juga: Penuh Nikmat, Namun 2 Hal Inilah Hal yang Tidak Akan Ada di Surga
Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, kata Tien, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang.