95 Persen Kampus Indonesia Kesulitan Dorong Hasil. Penelitiannya Dipakai Industri

- 12 November 2021, 05:06 WIB
Ilustrasi kuliah dan penelitian..95 Persen Kampus Indonesia Kesulitan Dorong Hasil. Penelitiannya Dipakai Industri
Ilustrasi kuliah dan penelitian..95 Persen Kampus Indonesia Kesulitan Dorong Hasil. Penelitiannya Dipakai Industri /Pixabay.com/Steve Buissinne

JURNAL SOREANG- Resmi diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Desember 2020 lalu, Kedaireka merupakan platform digital yang bertujuan mendekatkan hasil inovasi di perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri.

Ini merupakan salah satu strategi Kemendikbudristek menjawab tantangan banyaknya produk kampus yang tidak bisa terhilirisasi secara optimal.

Hal ini terungkap dalam _Strategic Talk “Innovation and Collaboration through_ Kedaireka” yang diselenggarakan Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Canberra bekerja sama dengan _Indonesian Academics and Researchers Network Australia_ (IARNA) baru-baru ini.

Baca Juga: Penelitian WNI Ini Ditolak di Indonesia, tapi Diundang ke Markas Google Amerika, Begini Kisahnya

Acara diikuti dosen dan peneliti dari Indonesia dan Australia dan bertujuan sebagai jembatan komunikasi sekaligus saling berbagi pengalaman antara peneliti di Indonesia dan Australia mengenai hilirisasi hasil-hasil penelitian.

Koordinator Kedaireka, Achmad Adhitya, dan Direktur Surfactant and Bioenergy Research Center Institut Pertanian Bogor, Meika Syahbana Rusli, dan Dosen Universitas Negeri Solo sekaligus Penerima Hibah Kedaireka, Farida Nurhasanah, hadir sebagai narasumber dari Indonesia.

Sementara dari Australia, hadir Ines Irene Atmosukarto selaku Chief Scientific Officer and Managing Director of Lipotek Pty Ltd. dan Eryadi K. Masli selaku dosen senior Swinburne Business School. Strategic Talk dimoderatori Asisten Profesor di University of Canberra, Sitti Patahudin.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Bacalah Al Qurann untuk Hadapi Penyakit dan Krisis, Ini Hasil Penelitian Barat

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Canberra, Mukhamad Najib, menyampaikan bahwa selama ini ada kesenjangan lebar antara penelitian di kampus atau lembaga penelitian dengan kebutuhan industri.

“Industri sering kesulitan mengadopsi temuan penelitian di kampus, salah satunya karena penelitian di kampus dianggap belum memenuhi kebutuhan dunia industri,” jelas Najib pada sambutannya secara daring.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x